Feature


Tanggal Post: 07 Jul 2021

Senang Bisa Kuliah di Salah Satu Kampus Terhijau di Dunia

 

Ahda Ayudia Hairisa adalah salah satu dari lima mahasiswa President University (PresUniv) yang menerima beasiswa melalui Program International Student Mobility Awards (IISMA). IISMA merupakan program yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang bertujuan memberikan hak dan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan pengembangan diri luar kampus asalnya.

Ahda, mahasiswi Program Studi (Prodi) Hubungan Internasioal, PresUniv, berkesempatan untuk kuliah selama satu semester di University of Limerick (UL), Irlandia. Ia tertarik dengan UL karena ingin mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dengan metode dan sistem pembelajaran di salah satu kampus terhijau di dunia. Merujuk ranking yang dikeluarkan oleh UI GreenMetric tahun 2020, UL menempati peringkat ke-17 terbaik di dunia dalam pengelolaan lingkungan hidup kampus.

Menurut Ahda, program IISMA merupakan kesempatan emas bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri dengan mempelajari mata kuliah di luar jurusannya, sekaligus melatih kemampuan adaptasi diri dengan berkuliah di universitas luar negeri. “Saya sangat penasaran dengan metode dan sistem pembelajaran di sana yang tentunya berbeda dengan kampus di Indonesia. Saya juga bisa belajar untuk memahami sesuatu dengan sudut pandang yang baru melalui program ini,” ujarnya.

Ahda menjelaskan, selama di UL, ia diwajibkan mengambil lima mata kuliah yang setara dengan 20 Satuan Kredit Semester (SKS). Jenis mata kuliah yang ditawarkanpun sangat beragam, karena berasal dari berbagai prodi. Lima mata kuliah yang dipilih Ahda, yaitu Intro to Journalism, Psychology and Everyday Life, Psychology of the Personality, Sociology of Gender, dan Global Citizenship. Semua mata kuliah tersebut sangat berbeda dengan latar belakang prodinya di Hubungan Internasional.

Ahda bercerita, “Mata kuliah utama yang saya ambil mengenai jurnalisme dan psikologi. Saya memilih dua bidang tersebut, karena berhubungan dengan jurusan saya sekarang, tetapi dari dua sisi yang berbeda.” Menurutnya, belajar jurnalisme akan memudahkannya ketika mengolah informasi dan data dari hasil research, sehingga mudah dipahami oleh orang lain dan layak untuk dibagikan. Sementara, bidang psikologi akan membantunya dalam mengembangkan intrapersonal skill dan interpersonal skill dalam kegiatan sehari-hari dan juga akan bermanfaat di dunia kerja nantinya.

Mahasiswi angkatan 2019 tersebut menekankan, untuk mengikuti program beasiswa atau pertukaran mahasiswa, pendaftar harus menyiapkan berkas yang diperlukan dari jauh-jauh hari sebelumnya. Misalnya, berkas english proficiency test yang memerlukan waktu untuk prosesnya. Ahda juga menyarankan untuk mencari teman seperjuangan di program tersebut, sehingga  jika ada informasi terbaru dapat saling berbagi, saling mengingatkan dan saling mendukung.

Tips selanjutnya adalah cara mengolah esai dari pertanyaan yang diberikan. Ahda mengungkapkan, biasanya panitia akan memberikan beberapa pertanyaan yang harus dijawab dalam bentuk esai dengan jumlah kata yang terbatas. “Esai harus straight to the point. Jangan bertele-tele. Kuncinya adalah singkat, tetapi tetapi harus memikat,” tutupnya. (Gilang Suryanata, tim PR. Foto: Ahda Ayudia Hairisa)