Feature


Tanggal Post: 05 Jan 2024

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu, Fakultas Humaniora, President University (Presuniv), melaksanakan online webinar pada Sabtu, 25 November 2023, melalui zoom meeting. Webinar membahas topik Genetically Modified Organisms (GMOS) in the Marine Environment as Aids to Conservation dan menghadirkan narasumber Mia Groeneveld, kandidat Ph.D (Genetika), yang baru saja menyelesaikan gelar M.Sc (Genetika) di Universitas Stellenbosch–dengan fokus pada konservasi hiu dan pari (lebih khusus lagi pada ikan baji yang sangat terancam punah). Mia juga pendiri Science Saves Sharks, organisasi yang bertujuan meningkatkan kesadaran, membina hubungan, dan menunjukkan sumber daya tentang hiu dan pari.

Dalam webinar tersebut Mia memaparkan tentang GMO yang berkaitan dengan organisme di laut, seperti hiu, ikan, dan terumbu karang, serta cara melestarikannya. Selain itu, Andrea Nazarene dan Belicia Fernandes, mahasiswa Prodi Ilmu Hukum, Presuniv, yang juga tampil sebagai pembicara internal memaparkan implikasi etika dan hukum mengacu pada UNCLOS (United Nations Conventions on the Law of Sea). Keduanya membahas tentang eksploitasi dan penelitian ilmiah kelautan. Kata Andrea, “Konvensi PBB tentang Hukum Laut tidak secara khusus berbicara tentang GMO, namun menekankan pada peraturan mengenai penelitian dan eksploitasi ilmu kelautan yang masih berkorelasi dengan GMO.”

Dunia modifikasi genetik seringkali dihadapkan pada permasalahan etika. Namun, menurut Mia, dengan metode ilmiah yang khusus, hal ini akan mendukung upaya-upaya konservasi. Organisme hasil rekayasa genetika merupakan penemuan baru, namun penelitian menunjukkan bahwa jenis organisme baru ini dapat membantu ekosistem kita berkembang karena membantu organisme saat ini beradaptasi dengan kenaikan suhu bumi.

Selanjutnya, Mia juga menjelaskan proses kerja modifikasi genetik, contohnya dan manfaatnya. Ia menjelaskan dengan sangat detail mengenai struktur DNA dan keterampilan adaptasi baru yang diperoleh melalui proses modifikasi genetik ini. Mia menekankan bahwa meskipun ada masalah etika seputar GMO, dia sangat yakin bahwa jika dilakukan dengan benar, modifikasi genetik dapat membantu melestarikan ekosistem laut kita saat ini. “Karang yang dimodifikasi secara genetik dapat sangat membantu, menjamin kehidupan organisme lain seperti ikan,” katanya.

Menurut Mia, “Sekalipun saat ini belum ada peraturan yang secara khusus mengatur hal ini, penting untuk dicatat bahwa berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut, setiap penelitian ilmiah kelautan, termasuk organisme hasil rekayasa genetika harus dilakukan dengan benar dan tanpa merugikan organisme di sekitarnya.” (Regina Chandra. Foto: Regina Chandra).