Feature


Tanggal Post: 17 Jan 2022

Berkat Kerja Keras dan Doa

Karawang, menjelang pertengahan Oktober 2021. Hari itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pemerintah Kabupaten Karawang, berkolaborasi dengan Ikatan Putra Putri Batik Karawang, menggelar ajang pemilihan Putra Putri Batik Karawang (PPBK). Proses seleksnya lumayan lama. Dimulai sejak Juni 2021, baru pada Oktober itu dilakukan ajang Grand Final.

Salah satu mahasiswi President University (PresUniv), Natasha Nicolas Meape Achariga, atau biasa dipanggil Natasha, mengikuti ajang tersebut. Natasha adalah mahasiswi Program Studi Komunikasi angkatan 2019. Ia menjadi pemenang dan penghargaan Putri Batik Karawang 2021.

 

Melestarikan Budaya Indonesia

Batik telah diakui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan kebudayaan Indonesia. Keragaman pola batik yang berasal dari berbagai penjuru di Indonesia mengisyaratkan makna simbolis melalui warna dan desain. Ini juga mengekspresikan kreativitas dan spiritualitas.

Salah satu daerah produsen batik adalah Karawang. Bahkan, Batik Karawang telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Hal inilah yang mendorong Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karawang gencar mengenalkan Batik Karawang ke masyarakat, terutama generasi muda. Upaya ini diharapkan dapat menjaga eksistensi Batik Karawang.

Salah satu ajang untuk mengenalkan Batik Karawang adalah pemilihan PPBK. Untuk tahun 2021, ajang ini mengusung taglineWe’re Proud to Have Batik Karawang”. PPBK diikuti oleh ratusan anak muda yang memiliki kecintaan terhadap batik dan ingin melestarikan batik, khususnya Batik Karawang. Dari ratusan peserta hanya tersisa 14 finalis yang maju ke babak Grand Final. Salah satu di antaranya adalah Natasha.

Bagi Natasha, ikut lomba adalah hal biasa. Ia, misalnya, pernah mengikuti ajang pemilihan Mr & Ms President University. Untuk ajang PPBK, Natasha menceritakan pengalamannya, “Ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti pageant di luar kampus. Kalau sebelumnya hanya sebatas di area kampus. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya, sekaligus merupakan suatu kebanggaan karena dipercaya untuk menjadi perwakilan dari Batik Karawang.”

Berbarengan dengan Magang

Repotnya, bersamaan dengan ajang PPBK, saat itu ia sebetulnya tengah menjalani program magang di salah satu perusahaan multinasional di Jakarta. Ungkapnya, “Akibatnya dalam beberapa kesempatan saya pernah merasa overwhelmed.

Pada ajang PPBK, Natasha membawakan salah satu motif Batik Karawang yang sarat akan makna, yaitu Batik Bunga Tarum dan Padi. Batik ini secara simbolis melambangkan agama Hindu Buddha dan sekaligus Kota Karawang sebagai lumbung padi Indonesia. Jadi, motifnya sangat indah dan filosofis.

Ajang Grand Final merupakan momen paling terberat bagi Natasha. Sebab pada saat ini ia harus menjalani sesi Question and Answer, Public Speaking, dan juga Catwalk. “Saat itu saya berusaha semaksimal mungkin di atas panggung dan tak lupa untuk selalu pray for the best,” katanya.

Natasha mengungkapkan alasannya mengikuti ajang pemilihan PPBK. Paparnya, “Sebagai anak muda, saya merasa berkewajiban untuk melestarikan kekayaan budaya kita. Mulai dari sekarang, dan mulai diri kita sendiri.”

Sebagai Putri Batik Karawang 2021, Natasha bertugas mempromosikan Batik Karawang ke kalangan milenial melalui berbagai program, seperti mengisi dan membagikan informasi tentang Batik Karawang di website dan media sosial. Soal keberhasilannya menjadi Putri Batik Karawang 2021, kata Natasha, Itu berkat kerja keras, disiplin, dan doa dari orang tua.” (Lita Gabriella, tim PR. Foto: Natasha).