Feature


Tanggal Post: 04 Nov 2021

Shopee mencoba peruntungannya di Polandia dan India. Meski upaya tersebut baru saja dimulai, eksperimen ini tampaknya mengisyaratkan ambisi global Shopee. Raksasa e-commerce ini telah mendominasi pasar Asia Tenggara, dan berkembang cukup pesat di Amerika Latin.

Polandia dapat berfungsi sebagai titik masuk untuk ekspansi yang lebih besar ke Eropa. Negara ini terletak di persimpangan rute transportasi utama Eropa. Pada tahun 2018, sebagaimana dikutip id.techinasia.com, perusahaan Polandia mengangkut hampir 23% dari total volume angkutan jalan di Uni Eropa (UE).

Di Polandia sendiri, para pengamat bisnis skeptis apakah Shopee dapat secara efektif menantang juara e-commerce lokal, Allegro. Baik Amazon maupun AliExpress terbukti tidak berhasil melakukannya, dan semua platform terpengaruh oleh aturan pajak UE yang baru pada e-niaga lintas batas yang berasal dari penjual di luar UE.

Namun, oleh karena pandemi, e-commerce diyakini akan tumbuh di Polandia. Itu setidak-tidakmya terlihat dari cara orang-orang di sana dalam membelanjakan uangnya.

Saat ini, Allegro dan AliExpress adalah platform paling populer untuk membeli barang baru. Sementara, untuk pembelian barang bekas sering dilakukan di platform OLX dan Lithunian Vinted. Nama yang kedua ini lebih populer untuk kategori seperti fashion, aksesoris dan mainan (thelowdown.momentum.asia).

Di India, Shopee menarik baik penjual dan pembeli untuk bergabung dengan menawarkan pengiriman gratis kepada pelanggan, serta tidak membebankan komisi untuk pedagang. Mengingat bahwa pemain lama di luar sana, seperti Flipkart dan Amazon, sudah menawarkan produk di berbagai tingkat harga, ini mungkin berarti bahwa Shopee ingin cepat memperluas pangsa pasarnya dengan menjaga biaya serendah mungkin bagi pengguna untuk saat ini.

Pasar e-commerce India saat ini didominasi oleh Flipkart dan Amazon. Nilai pasarnya, menurut analis di Bernstein dalam techcrunch.com,  pada tahun 2018 mencapai US$24 miliar. Dalam kurun waktu tujuh tahun ke depan, atau pada 2025, nilai pasar ini akan tumbuh hampir 500% menjadi US$133 miliar.  Jadi, sangat menjanjikan. (Ruhmaya Nida Wathoni. Ilustrasi: www.quora.com).