Feature


Tanggal Post: 20 Jul 2021

Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan pembatasan jam operasional pusat-pusat perekonomian membuat platform digital menjadi pilihan yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu situs e-commerce, Tokopedia, mengungkapkan bahwa selama PPKM darurat terjadi peningkatan penjualan. Bahkan, sebagaimana dikutip cnnindonesia.com, untuk kategori kesehatan terjadi lonjakan penjualan hingga dua kali lipat dari sebelum PPKM darurat.

Selain kesehatan, kategori produk lain yang juga mengalami peningkatan terbesar adalah makanan dan minuman, buku, perawatan tubuh, dan game. Sedangkan menurut wilayah, provinsi dengan peningkatan transaksi tertinggi selama 10 hari PPKM Darurat adalah Papua, Banten, Papua Barat, Jawa Barat, dan Jawa Timur. (id.techinasia.com)

Peningkatan transaksi produk kesehatan juga terjadi di Bukalapak. Selama pelaksanaan PPKM, Bukalapak mencatat permintaan tabung oksigen dan oksigen portabel meningkat dua kali lipat. Peningkatan transaksi dalam e-commerce mendorong peningkatan jumlah pengiriman barang. Bukalapak mengklaim 60% penggunanya memilih layanan BukaExpress untuk pengiriman barang.

Dikutip dari katadata.co.id, sejumlah perusahaan logistik seperti J&T Ekspress dan Paxel mengalami peningkatan jumlah pengiriman yang didorong oleh transaksi e-commerce. Layanan pengiriman yang sama meningkat lebih dari 30% dibandingkan sebelum PPKM.

Namun, transaksi digital melalui e-commerce tidak dapat sepenuhnya menggantikan aktivitas konsumsi secara nasional. Ketimpangan akses informasi dan komunikasi di Indonesia masih menjadi kendala dalam mendongkrak ekonomi digital. Untuk itu, konsumsi pemerintah juga perlu digencarkan selama PPKM darurat ini. Belanja bantuan sosial, Program Keluarga Harapan, dan Bantuan Langsung Tunai untuk tiga bulan ke depan perlu dipercepat pada Juli ini. Tujuannya agar masyarakat kelas bawah memiliki likuiditas yang cukup selama PPKM darurat. (Ruhmaya Nida Wathoni. Ilustrasi: www.the-future-of-commerce.com)