Actual

What's happening in PresUniv


Published: 07 Aug 2020

The invention of technology has brought many benefits to humans, especially in the education aspect. Stemming from the ever-changing demands of the classroom and acclimating to a more modern student’s needs, teachers and experts are continuously trying to develop more and more innovative ways to teach. The contemporary face-to-face learning method now is shifting to online learnings with the help of technology. Moreover, challenges such as a global pandemic, accessibility, and time flexibility have changed digital learning as an important part that can be separated from the education system.

Besides having many benefits, digital learning also presents teachers with many challenges, including classroom management, monitoring and evaluation of learning, and communication which will certainly be different from face-to-face classes. For that reason, students of Primary School Teacher Education (PSTE) batch 2018 at President University held a webinar entitled “Digital Learning Platforms: Creating a Professional and Effective Online Class” on 23 Juli 2020. This webinar invites Keren Watulingas, B.Ed., M.Ed., a PSTE lecturer at Pelita Harapan University and Fauzan Althaf, an edupreneur who is the CEO of Boardicle, an education start-up company. The webinar received high enthusiasm as not only education practitioners and students from Indonesia that participated in the webinar, but also those who were coming from the Philippines, India, Pakistan, Nepal, Kuwait, and Malaysia.

In this webinar, Keren mentioned that teachers need to know exactly what they have to prepare for an online class. She explained how to make an online class effective, one of which is by applying a combination of synchronous and asynchronous learning methods correctly. “Synchronized does not mean you have to meet the students face to face. But the goal is to make a back to back discussion in real time,” Keren said.

Meanwhile, Fauzan shared his experience in building Boardicle, an online learning tool that helps people get a good education. Apart from helping the community, he also wants to help teachers to earn extra income. From his observations of users of the application, he described the challenges faced by a teacher in digital learning.

The important message was conveyed by the speakers that the best learning media platform is the platform that fits you the best, depends on the students' needs. Not all learning media are good, this is where the task of a teacher is important to find the most suitable learning media so that students can get an authentic learning experience. (SL)

 


 

Mahasiswa PGSD President University Mengadakan Webinar untuk Mengatasi Tantangan Pembelajaran Digital

 

Penemuan teknologi telah membawa manfaat yang cukup besar bagi manusia, salah satunya dari aspek pendidikan. Berangkat dari kebutuhan murid yang cukup variatif dan terus berkembang, seorang pengajar dan praktisi pendidikan terus mengembangkan cara-cara inovatif untuk mengajar. Proses belajar pun kini telah berubah, dari pembelajaran tradisional secara tatap muka menjadi pembelajaran daring dengan bantuan teknologi. Ditambah dengan pandemi global, keterbatasan akses, serta fleksibilitas waktu, pembelajaran digital kini telah menjadi bagian dari sistem pendidikan yang harus diperhitungkan.

Meski memiliki banyak keuntungan, pembelajaran digital juga menghadapkan pengajar dengan banyak tantangan, diantaranya manajemen kelas, monitoring dan evaluasi pembelajaran, serta komunikasi yang tentu akan berbeda dengan kelas tatap muka. Untuk itu, mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) angkatan 2018 di President University University mengadakan seminar daring dengan bertajuk “Digital Learning Platforms: Creating a Professional and Effective Online Class” pada 23 Juli 2020. Webinar ini mengundang Keren Watulingas, B.Ed., M.Ed., seorang dosen PGSD Universitas Pelita Harapan serta Fauzan Althaf, seorang edupreneur yang merupakan CEO dari Boardicle, sebuah start-up di bidang edukasi. Webinar ini menerima banyak antusias dari peserta yang merupakan praktisi dan mahasiswa di bidang pendidikan. Tidak hanya dari Indonesia, para peserta juga berasal dari berbagai negara seperti Filipina, Philippines, India, Pakistan, Nepal, Kuwait, dan Malaysia.

Dalam webinar ini, Keren menyebutkan bahwa seorang pengajar perlu mengetahui dengan benar apa yang harus ia persiapkan dalam sebuah kelas daring. Ia menjelaskan bagaimana membuat sebuah kelas daring itu efektif, salah satunya dengan menerapkan kombinasi metode pemebelajaran synchronous dan asynchronous dengan tepat. “Pembelajaran synchronous bukan berarti Anda harus bertemu tatap muka dengan murid Anda. Tetapi tujuan dari metode ini adalah menghasilkan diskusi secara real time,” ujar Keren.

Sementara itu, Fauzan menceritakan pengalamannya membangun Boardicle sebagai sarana pembelajaran daring yang membantu masyarakat mendapatkan pendidikan yang baik. Selain membantu masyarakat, ia juga ingin membantu guru-guru untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Dari pengamatannya terhadap pengguna aplikasi tersebut, ia menceritakan tantangan yang dihadapi seorang pengajar dalam pembelajaran digital.

Pesan penting disampaikan pembicara saat itu, bahwa media pembelajaran yang terbaik adalah media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid itu sendiri. Tidak semua media pembelajaran itu baik, di sinilah tugas seorang guru menjadi penting untuk menemukan media pembelajaran yang paling sesuai agar murid dapat mendapatkan pengalaman pembelajaran yang autentik. (SL)