Actual

What's happening in PresUniv


Published: 22 Jul 2020

Nathalia Tjan, Industrial Engineering alumni batch 2011 attended the Alumni Sharing Session recently (5/7). On this occasion, she shared her experience of studying at President University and how it helped her in pursuing her master's degree at Griffith University, Australia. She chose President University, specifically Industrial Engineering because she saw broad employment prospects from Industrial Engineering graduates. Moreover, because President University is located in the big industrial area, students can easily learn from industry through compulsory internships program.

"At that time, I had the opportunity to have an internship at Toyota Motor Manufacturing Indonesia. I saw the production process directly and involved in making reports to supervisors in the office," she said. In addition, Nathalia revealed that in each internship report, students were asked to include analysis and suggestions for the manufacturing process of the company. This process has developed her critical thinking ability to solve the real problems faced by the industry.

Nathalia also shared how lectures at President University helped her adapt easily to her master’s studies. "At President University, we are required to make a report every week in a group. It was hard enough to make us under pressure. However, this process turned out to be very useful when I was undergoing my current master’s study where I also made many reports and papers," she said.

In addition to academic activities in the classroom, Nathalia also highlighted how non-academic activities such as clubs and communities have contributed to developing her soft skills and improve her English skills. "I started to involved in the student organization in my second year. Of course, it is not easy because sometimes there are disagreements between members and other problems that may arise in preparing an event. However, we must consider these problems as challenges to develop our soft skills, not as burdens. Because all the activities of the organization use English, participation in it has developed my English skills too," she said.

Nathalia advised students to take advantage of every opportunity available at President University to develop themselves. Of course, with a variety of academic and non-academic activities in organizations at the study programs and universities level. (NG/SL)

 


 

Alumni Sharing Session: Pentingnya Program Magang dan Kegiatan Non-Akademik di President University

 

Nathalia Tjan, alumni Teknik Industri angkatan 2011 hadir dalam Alumni Sharing Session baru-baru ini (5/7). Dalam kesempatan ini, ia menceritakan pengalamannya berkuliah di President University hingga saat ini menempuh program magister di Griffith University, Australia. Ia sendiri memilih President University, khususnya Teknik Industri karena ia melihat prospek kerja yang luas dari lulusan Teknik Industri. Apalagi, karena letaknya di tengah kawasan industri, mahasiswa di dalamnya dapat dengan mudah belajar dari industri melalui program wajib magang. 

“Saat itu, saya mendapat kesempatan untuk magang di Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Saya melihat langsung proses produksi serta terjun langsung dalam membuat laporan ke atasan-atasan di kantor,” ujarnya. Selain itu, Nathalia mengungkapkan bahwa di setiap laporan magang, mahasiswa diminta untuk memasukkan analisis serta masukan bagi proses produksi, distribusi, atau bagian lain di tempat ia magang. Hal ini melatih dirinya dalam berpikir kritis terhadap permasalahan yang benar-benar industri hadapi.

Nathalia juga menceritakan bagaimana perkuliahan di President University membantunya beradaptasi dengan lebih mudah di studi lanjutnya. “Di President University, setiap minggu saya dan teman-teman secara berkelompok membuat laporan. Memang cukup membuat kami tertekan awalnya. Namun, proses inilah yang ternyata sangat berguna saat saya menjalani studi S2 saat ini di mana saat ini saya juga banyak membuat laporan dan paper,” ujarnya.

Selain kegiatan akademik di dalam kelas, Nathalia juga menyoroti bagaimana kegiatan non-akademik seperti klub dan komunitas berkontribusi dalam mengembangkan soft skill serta meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya. “Saat berkuliah dulu saya mulai aktif dalam berorganisasi di tahun ke dua. Tentu bukan hal yang mudah untuk berorganisasi karena terkadang ada ketidaksepakatan antara anggota serta masalah-masalah lain yang mungkin timbul dalam mempersiapkan sebuah acara. Namun, masalah-masalah itu harus kita pandang sebagai tantangan bukan sebagai beban untuk mengembangkan soft skill kita. Karena semua kegiatan organisasi menggunakan bahasa Inggris, keikutsertaan di dalamnya dapat mengembangkan kemampuan bahasa Inggris saya juga,” ujarnya.

Nathalia berpesan bagi mahasiswa untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang ada di President University untuk mengembangkan diri. Tentunya dengan berbagai kegiatan akademik serta non-akademik di organisasi tingkat program studi maupun universitas. (NG/SL)