Actual

What's happening in PresUniv


Published: 23 Jun 2020

Learning from home does not mean we can not be productive. Oprilia Silvia Irawaty Visca, International Relations President University batch 2019 won the Honorable Mention award in Online Distancing MUN. Online Distancing MUN is an international online MUN held on 30-31 May 2020 with eleven councils and 1000 registered delegates from all over Indonesia and outside Indonesia, such as India, Bangladesh, and Malaysia.

In this MUN, Oprilia Silvia Irawaty Visca represented Colombia in the United Nations Commission on the Status of Women. With the topic "Inclusivity COVID-19 Treatment for Women Refugees", she discussed coronaviruses as a major problem threatening women refugees. In addition to facing an increased risk of COVID-19 exposure, female refugees living in crowded tents face obstacles in accessing sanitation facilities and are vulnerable to the risk of sexual violence.

In response to this problem, Oprilia proposed providing proper toilet door locks and bright paths to bathroom facilities in an effort to reduce the risk of abuse or assault when using bathroom facilities in refugee camps. Oprilia also proposed a funding mechanism to finance the development of female refugee supplies such as soap, sanitary pads and other sanitation supplies through collaboration with the Multilateral Development Bank such as the World Bank under the supervision of UNCSW as a related institution.

Oprilia said she was happy because as a student, she was still able to share her opinions and exchange ideas with other students in dealing with problems arising from COVID-19. (OS/SL)


 

Mahasiswa President University Mendapatkan Penghargaan Honorable Mention dalam Online Distancing MUN

 

Belajar dari rumah bukan berarti tidak produktif. Oprilia Silvia Irawaty Visca, mahasiswa Hubungan Internasional President University angkatan 2019 memenangkan penghargaan Honorable Mention dalam Online Distancing MUN. Online Distancing MUN adalah international online MUN yang diselenggarakan pada 30-31 Mei 2020 dengan sebelas councils dan 1000 delegasi terdaftar dari seluruh Indonesia dan luar Indonesia, seperti India, Bangladesh, dan Malaysia.


Dalam MUN kali ini, Oprilia Silvia Irawaty Visca mewakili negara Colombia di United Nations Commission on the Status of Women. Dengan topik “Inclusivity CoVID-19 Treatment for Women Refugees”, ia membahas coronavirus telah menjadi masalah utama yang mengancam pengungsi wanita. Selain menghadapi peningkatan resiko terpapar COVID-19, pengungsi wanita yang tinggal di tenda yang padat menghadapi hambatan dalam mengakses fasilitas sanitasi dan rentan mengalami resiko kekerasan seksual.

Menanggapi masalah ini, Oprilia mengusulkan penyediaan kunci pintu toilet yang layak dan jalur yang terang ke fasilitas kamar mandi dalam upaya mengurangi resiko pelecehan atau penyerangan ketika menggunakan fasilitas kamar mandi di kamp pengungsi. Oprilia juga mengusulkan mekanisme pandanaan untuk membiayai pengembangan pasokan pengungsi perempuan seperti sabun, pembalut, dan persediaan sanitasi lainnya melalui kerja sama dengan Multilateral Development Bank seperti World Bank di bawah pengawasan UNCSW sebagai institusi terkait.

Oprilia mengaku senang karena sebagai mahasiswa, ia masih bisa berkontribusi mengutarakan pendapat dan bertukar pikiran dengan mahasiswa lain dalam menghadapi permasalahan yang timbul akibat COVID-19. (OS/SL)