What's happening in PresUniv
As technology has been becoming more and more integrated into every aspect of our lives, the amount of electronic waste (e-waste) produced each day is increasing enormously. Thus, recycling and managing e-waste have become the attention of the world. However, only a small amount of e-waste all across the world was documented and recycled properly.
In response to this problem, Reynaldo Arya, a student of Law President University batch 2018 proposed an “E-Waste Entrepreneur” concept in the ITB Model United Nations (MUN) that was held in Courtyard Marriot, Bandung on 31 January - 2 February 2020. Reynaldo who represented Germany won the “Outstanding Delegate” award in the United Nations Environmental Programme Council.
According to Reynaldo, education is one of the key factors in improving e-waste management. “I think that by educating the proper standard towards the informal sector of the e-waste recyclers and collector, we would be able to collect and recycle e-waste better,” said Aldo.
He mentioned that introducing the “E-Waste Entrepreneur” to society will increase the number of e-waste collectors. It is saving the environment while increasing the employment rates at the same time. In addition, the poor way to recycle e-waste that could harm human health and the environment will also disappear. (SL)
Konsep "E-Waste Entrepreneur" untuk Meningkatkan Manajemen Pengolahan E-Waste
Seiring semakin melekatnya setiap aspek kehidupan kita dengan teknologi, jumlah sampah elektronik (e-waste) yang diproduksi setiap harinya juga meningkat. Dengan demikian, daur ulang dan pengelolaan limbah elektronik telah menjadi perhatian dunia. Namun kenyataannya, hanya sejumlah kecil limbah elektronik di seluruh dunia yang diolah dan didaur ulang dengan benar.
Menanggapi masalah ini, Reynaldo Arya, seorang mahasiswa Hukum President University angkatan 2018 mengusulkan konsep "E-Waste Entrepreneur" di ITB Model United Nations (MUN) yang diadakan di Courtyard Marriot, Bandung pada 31 Januari - 2 Februari 2020. Reynaldo yang mewakili Jerman memenangkan penghargaan "Outstanding Delegate" di Dewan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Menurut Reynaldo, pendidikan dan sosialisasi adalah salah satu kunci penting dalam meningkatkan manajemen e-waste. “Saya pikir dengan mensosialisasikan standar yang tepat ke sektor informal dari para pendaur ulang dan pengumpul e-waste, kita akan dapat mengumpulkan dan mendaur ulang e-waste dengan lebih baik,” kata Aldo.
Dia juga menyebutkan bahwa memperkenalkan “E-Waste Entrepreneur” ke masyarakat akan meningkatkan jumlah pengumpul e-waste. Upaya ini akan menyelamatkan lingkungan sambil meningkatkan tingkat penyerapan tenaga kerja pada saat yang sama. Selain itu, cara yang buruk untuk mendaur ulang limbah elektronik yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan manusia juga akan hilang. (SL)
