Actual

What's happening in PresUniv


Published: 28 Jan 2020

The issue of environmental damage due to mining is not a new thing. Careless mining activities can cause landslides, reduce water quality around the mining site, destroy people's livelihoods, and many others. In response to this issue, Reynaldo Arya, student of Law President University batch 2018 proposed the enactment of universal guidelines that states and private companies are able to follow to ensure mining activities run by maintaining environmental sustainability.

This proposal was conveyed by Reynaldo in the Indonesia Model United Nations (MUN) event held at the University of Indonesia on 20-23 January 2020. Reynaldo, who represented the United States at that time won the Best Delegate in the United Nations (UN) Environmental Programme Council.

Another achievement was also won by two other President University students in the same event. They are Mohamad Dafiryan, an International Relations student batch 2018 and Lukas Mikael, an International Relations student batch 2017.

Dafiryan who represented Russia won the Honorable Mention and Best Position Paper in the UN Security Council with the theme “The Second Libyan Civil War: Resolving Conflicts Among Factions”. Meanwhile, Lukas Mikael who represented Saudi Arabia won the Verbal Commendation in the Special Political and Decolonization Committee (SPECPOL) Council with the theme “Quest for an Answer: Western Sahara's Question”.

Indonesia MUN is one of the most prestigious conferences in Indonesia with 206 delegates this year from all over Indonesia, even the world such as Vietnam, the Philippines, Japan, and the United States. In this event, the delegates who are students have to show their public speaking, negotiation, and critical thinking skills. (SL)

 


 

Mahasiswa President University Meraih Penghargaan Bergengsi dalam Indonesia Model United Nations

 

Isu kerusakan lingkungan akibat pertambangan sudah bukan menjadi hal yang baru. Aktivitas pertambangan yang sembarangan dapat menimbulkan potensi tanah longsor, penurunan kualitas air di sekitar lokasi pertambangan, menghancurkan sumber-sumber kehidupan masyarakat, dan masih banyak lainnya. Atas isu ini, Reynaldo Arya, mahasiswa Hukum President University angkatan 2018  mengusulkan diberlakukannya peraturan universal yang dapat diikuti pemerintah dan pihak swasta di seluruh dunia untuk memastikan kegiatan pertambangan berjalan dengan menjaga keberlangsungan lingkungan.

Usulan ini Reynaldo sampaikan dalam ajang Indonesia Model United Nations (MUN) yang diadakan di Universitas Indonesia pada 20-23 Januari 2020. Reynaldo yang saat itu mewakili Amerika Serikat berhasil meraih Best Delegate dalam Dewan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB).

Prestasi membanggakan juga berhasil diraih dua mahasiswa President University lainnya dalam ajang yang sama. Mereka adalah Mohamad Dafiryan dari program studi Hubungan Internasional 2018 dan Lukas Mikael dari program studi Hubungan Internasional 2017.

Dafiryan yang mewakili Rusia meraih Honorable Mention dan Best Position Paper dalam Dewan Keamanan PBB dengan tema “The Second Libyan Civil War: Resolving Conflicts Among Factions”. Sementara itu Lukas Mikael yang mewakili Saudi Arabia meraih Verbal Commendation dalam Dewan SPECPOL, Special Political and Decolonization Committee dengan tema “Quest for an Answer: Western Sahara's Question”.

Indonesia MUN merupakan salah satu ajang konferensi paling bergengsi di Indonesia dengan 206 delegasi di tahun ini dari seluruh Indonesia, bahkan dunia seperti Vietnam, Filipina, Jepang, dan Amerika Serikat. Dalam ajang ini, para delegasi yang adalah mahasiswa akan menunjukkan kemampuan public speaking, negosiasi, dan pemikiran kritisnya. (SL)