Actual

What's happening in PresUniv


Published: 21 Oct 2019

Humans were created with diverse talents and artistic abilities. Especially in Indonesia, there are many types of traditional arts that are owned and must be preserved. Started off from the city of Jogjakarta and spreading to all regions in Indonesia, Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening (Merpati Putih) stands to develop traditional martial arts. "There are various types of martial arts, but Merpati Putih is one of the Archipelago's cultural heritage which must be preserved," said Dindin Dimyati acting as the supervisor of Merpati Putih at President University.

Exactly on 12 October 2019, Merpati Putih in Bekasi Regency celebrated its 20th birthday. Five Merpati Putih trainers for President University were inaugurated on that day. In addition, the organizational management of each branch was also given a briefing on how systematic the reporting should be done. There are three students from the organizational management board of Merpati Putih President University who was inaugurated. They are Yoseph Adhitya P (Information Technology 2018) who served as the Chairperson, Zulfah Azrah K (Management 2018) who served as the secretary, and Afifah Mahardika (Management 2017) who served as the treasurer.

Not only as a martial arts organization, but the members are also allowed to attend every training according to their needs. "There are some people who really focus on achieving achievements, health, or because of the interest. This is the function of Merpati Putih to bridge the interests of the members," added Dindin.

On the same occasion, Afifah (Management 2017) was inaugurated as treasurer of Merpati Putih at President University. "With the existing debriefing, we are taught about the organization and also how to develop the capabilities of the members,” she explained. (NAL/SL)


Merpati Putih: Mencari Kebenaran Dalam Ketenangan

Manusia diciptakan dengan bakat dan kemampuan seni yang beraneka ragam. Terutama di Indonesia, banyak sekali jenis kesenian tradisional yang dipunyai dan tentunya wajib dilestarikan. Berawal dari kota Jogjakarta dan menyebar sampai ke seluruh daerah di Indonesia, Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening (Merpati Putih) terus mengembangkan seni bela diri tradisional. “Ada berbagai macam jenis bela diri, tetapi Merpati Putih ini salah satu warisan budaya Nusantara yang harus dilestarikan,” kata Dindin Dimyati sebagai pembina Merpati Putih di President University.

Tepat pada tanggal 12 Oktober 2019, Merpati Putih Cabang Kabupaten Bekasi merayakan hari ulang tahun ke-20. Lima pelatih Merpati Putih untuk President University diresmikan di hari tersebut. Selain itu, pengurus organisasi tiap cabang juga diberi pembekalan mengenai bagaimana sistematis pelaporan yang harus dilakukan. Tiga mahasiswa President University juga diinagurasi sebagai pengurus harian Merpati Putih President University di hari tersebut. Mereka adalah Yoseph Adhitya P. (Teknik Informatika 2018) yang bertugas sebagai ketua, Zulfah Azrah K. (Manajemen 2018) yang bertugas sebagai sekretaris, dan Afifah Mahardika (Manajemen 2017) yang bertugas sebagai bendahara.

Bukan hanya sebagai organisasi pencak silat belaka, para anggota diperbolehkan untuk mengikuti setiap pelatihan sesuai dengan kebutuhannya. “Ada sebagian yang memang fokus untuk menggapai prestasi, untuk kesehatan, ataupun hanya sekedar latihan karena tertarik. Disinilah fungsi Merpati Putih untuk menjembatani ketertarikan para anggota,” imbuh Dindin.

Pada kesempatan yang sama, Afifah (Management 2017) dilantik sebagai bendahara Merpati Putih di President University. “Dengan pembekalan yang ada, kami diajarkan tentang organisasi dan juga bagaimana mengembangkan kemampuan dari para anggota,” jelasnya. (NAL/SL)