Actual

What's happening in PresUniv


Published: 17 Sep 2019

Good communication and public speaking skills are essential in a professional working environment. Both skills can contribute to a person’s ability to build confidence, to establish a social network, and to shape public opinion. Due to its dynamic and changing nature according to the situation where communication is practiced, good communication practice is not something easy to do.

To increase young generation’s communication and public speaking skills, President University Students Union (PUSU) held a seminar and workshop entitled INTERACT, Interactive Communication 2019.  The event was held at Antero Hotel, Jababeka (14/9) and invited Kirti Sharma, a professional public speaker, motivator, and book writer as a speaker during the first session.

During this session, Kirti Sharma explained what makes good communication practices. “Start small. Start by observing the communication style of the person you want to talk to. Next, you have to adapt. Keep practicing to communicate with them,” she said. Additionally, Kirti Sharma also mentioned that despite the effort to maintain good communication practices, the occurrence of conflict within communication practices is inevitable. Should that happen, one has to focus to find the solution.

Aside from observing people’s communication style, it is also important to know their personality. This statement was delivered by Putri Indonesia Perdamaian 2014 Dea Rizkita, the speaker for the second session in INTERACT 2019. In this session, Dea explained the nature of human’s personalities of introversion and extroversion. She also shared tips on how to adapt well when communicating through 3T, Tahu tempat (Know the place), Tahu waktu (Know the time), dan Tahu diri (Know yourself).

INTERACT 2019 was closed with a workshop and focus group discussion (FGD) that was led by The Light Indonesia, a community of young people concerning the issue of character building. In this FGD session, the participants were divided into groups to discuss miscommunication cases that often occur in the world of work which was then presented one by one.

The INTERACT 2019 committee hopes that after joining INTERACT 2019, young people will have good public speaking skills and be successful in their future professional careers. (MS/PR)

 


 

Interact 2019: Mahir Dalam Komunikasi, Sukses Saat Kerja

Kemampuan berkomunikasi yang baik dan public speaking penting dalam dunia kerja profesional. Keduanya dapat membantu seseorang menjalin kerjasama, menggiring opini publik, dan meningkatkan kepercayaan diri. Dikarenakan sifatnya yang dinamis dan berubah-ubah sesuai situasi di mana komunikasi tersebut dilakukan, berkomunikasi dengan baik bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.

Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan public speaking anak-anak muda, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) President University menggelar seminar dan workshop bertajuk INTERACT (Interactive Communication) 2019. Diadakan di Hotel Antero, Jababeka (14/9), acara ini menghadirkan Kirti Sharma, seorang public speaker profesional, motivator, dan penulis buku sebagai pembicara pada sesi yang pertama.

Pada sesi ini, Kirti Sharma menjelaskan langkah-langkah berkomunikasi yang baik. “Start small. Mulailah dengan mengamati cara orang-orang di sekitar kita berkomunikasi. Selanjutnya, adaptasi. Teruslah berlatih untuk berkomunikasi dengan mereka,” ujarnya. Lebih lanjut, Kirti Sharma juga menyebutkan bahwa sekalipun telah berusaha dengan baik, kemungkinan munculnya konflik dalam komunikasi akan tetap ada. Jika hal itu terjadi, fokuslah untuk mencari solusinya, bukan menjadi takut.

Selain mengamati cara berkomunikasi lawan bicara, penting untuk mengetahui kepribadian mereka agar dapat menyesuaikan diri saat berkomunikasi. Hal ini disampaikan Putri Indonesia Perdamaian 2014 Dea Rizkita yang hadir sebagai pembicara kedua di INTERACT 2019. Pada sesi yang kedua ini, Dea menjelaskan tentang kepribadian manusia yaitu introvert-ekstrovert serta membagikan tips cara beradaptasi yang baik saat hendak berkomunikasi, yaitu 3T, Tahu tempat, Tahu waktu, dan Tahu diri.

INTERACT 2019 ditutup dengan workshop serta focus group discussion (FGD) yang dipimpin oleh The Light Indonesia, komunitas anak-anak muda yang bergerak di bidang pengajaran dan pembentukan karakter. Pada sesi FGD ini, para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan kasus-kasus miskomunikasi yang sering terjadi di dunia kerja yang kemudian dipresentasikan satu per satu.

Panitia INTERACT 2019 berharap setelah mengikuti INTERACT 2019, anak-anak muda akan memiliki kemampuan public speaking yang baik dan sukses dalam karir bekerja mereka ke depannya. (MS/PR)