Actual

What's happening in PresUniv


Published: 25 Jun 2019

 Afifah (19), one of Public Relations student batch 2017 got an inestimable chance to have a student conference held by Technical University Ilmenau, in Germany as the youngest participant. By the theme Good Bye Tradition and Hello Transition, this event aims to raise the awareness of different culture around the globe. Conducted every 2 years, this year event welcomes 300 youth from 75 nationalities of 3000 registrants. The selection held through an essay submitted by the applicants a month before the announcement.

17 until 26 of May 2019, exactly in 10 days, she experienced great moments such as workshops, art and crafting day, open air concert and bonfire, world food festival, and movie night as well. The participants divided into several groups and on the last day, they had their group presentation. There are around 20 topics to be chosen. By choosing family as the topic, Afifah got a lot of material such as gender equity and LGBT. She also joins economic class to gain more lessons.

This event does not only give the participants a lot of material but it gives them a chance to show their nationality. The group of Indonesian have a task to show the traditional costume and food of Indonesia in the world food festival.

The materials were given by well-known speakers from around the world. Mr. Ilham Habibie, son of Indonesian former President B.J. Habibie and Dr. Steiner Bryn are two of the speakers. They were sharing about the big chance of studying in Germany, Indonesia – Germany student exchange, also the transition and tradition as the main topic.

“Be more independent. That is a word that really describes the whole experiences because I was forced to live alone there” she said.

She also added, “Do not afraid to take a step out from your comfort zone and do not afraid to join an international event. Because actually we can do it as long as we want it and believe in it. We can do it.” (NA/PR)

 


 

 

Afifah (19), salah satu mahasiswa Public Relations angkatan 2017 mendapat kesempatan tak terduga untuk mengikuti konferensi yang diadakan oleh Technical University Ilmenau, di Jerman sebagai peserta termuda. Dengan tema “Good Bye Tradition dan Hello Transition”, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran perbedaan budaya di seluruh dunia. Diadakan setiap 2 tahun sekali, acara tahun ini menyambut 300 pemuda dari 75 kebangsaan dari keseluruhan 3.000 pendaftar. Seleksi diadakan melalui esai yang dikumpulkan oleh pendaftar sebulan sebelum pengumuman.

17 hingga 26 Mei 2019, tepatnya dalam 10 hari, Afifah mendapat pengalaman berharga seperti lokakarya, hari seni dan kerajinan, konser terbuka dan api unggun, festival makanan dunia, dan juga malam film. Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan pada hari terakhir, mereka melakukan presentasi kelompok. Ada sekitar 20 topik yang harus dipilih. Dengan memilih topik keluarga, Afifah mendapatkan banyak materi seperti kesetaraan gender dan LGBT. Dia juga bergabung dengan kelas ekonomi untuk mendapatkan lebih banyak pelajaran.

Acara ini tidak hanya memberi banyak materi bagi para peserta tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk menunjukkan keberagaman negara mereka masing-masing. Rombongan Indonesia bertugas untuk memperkenalkan kostum tradisional dan makanan Indonesia di festival makanan dunia.

Materi diberikan oleh  pembicara terkenal dari seluruh dunia. Pak Ilham Habibie, putra President ke-3 Indonesia,B.J.Habibie dan Dr. Steiner Bryn adalah dua pembicara yang menghadiri acara tersebut. Mereka berbagi tentang peluang untuk belajar di Jerman, pertukaran pelajar Indonesia-Jerman, dan juga transisi dan tradisi sebagai topik utama.

“Lebih mandiri. Itu adalah kata yang benar-benar menggambarkan seluruh pengalaman karena saya adalah orang yang manja dan disana saya dipaksa tinggal sendirian,” katanya.

Ia juga menambahkan, “Jangan takut untuk melangkah keluar dari zona nyaman Anda dan jangan takut untuk mengikuti acara internasional. Karena sebenarnya kita bisa melakukannya selama kita mau dan percaya. Kita bisa melakukannya.” (NA/PR)