Actual

What's happening in PresUniv


Published: 21 Jun 2019

As the era of Industrial Revolution 4.0 emerged, Indonesia has been faced with many opportunities and challenges. The advancements in technology offer many benefits, one of which is easier and broader access to information and the market. On the other hand, the effects of the revolution may backfire those who cannot adapt to the changes. In these circumstances, it is important for Indonesia to prepare its people for the changes. This preparation is needed especially by young generations as the future leaders of the nation. The most feasible method to prepare the young generation is through education that also instills the values of a great leader.

This was conveyed by Colonel Tek Hikmat Zakky Almubaroq, S.Pd., M.Si., from National Resilience Institute of the Republic of Indonesia. Colonel Zakky was invited to be a speaker in “General Lecture and Release of Statepersonship Program PKM Students Batch 2018” on June 19, 2019.

In his lecture, he mentioned that Indonesia ranked 45th out of 140 countries in the Global Competitiveness Report 2018. The Industrial Revolution 4.0. can be used as an opportunity to climb up if the young generation is prepared. However, despite its rich human and natural resources, many of its people do not have access to a proper education that is needed to adapt to the current circumstances. It can be seen from the study conducted by Central Connecticut State University in 2016 that shows that Indonesia is the 60th out of 61 in the World’s Most Literate Nations. This means Indonesia has a huge potential that needs to be addressed.

“Knowing our potential, we have to utilize it well and wisely in order to develop our potential to be leaders that are needed in the era of the Industrial Revolution 4.0,” Colonel Zakky said.

This general lecture that was held at President University Convention Center is a part of Statepersonship Program. This program is President University’s breakthrough on the study of the four compulsory subjects, namely Pancasila, Citizenship, Indonesian, and Religion through academic activities. Through this program, the students are expected to have Entre-Professional Leadership Spirit gained through community service. This will then prepare the students to face the Industrial Revolution 4.0 and lead this nation in the future. (CJ/PR)

 


 

Memasuki era Revolusi Industri 4.0, Indonesia dihadapkan dengan banyak peluang dan tantangan. Salah satunya adalah kemajuan teknologi yang menawarkan banyak manfaat, seperti akses informasi dan pasar yang lebih mudah dan luas. Namun, revolusi ini juga dapat menjadi bumerang bagi mereka yang tidak dapat beradaptasi dengan perubahan era ini. Dalam era ini, penting bagi Indonesia untuk mempersiapkan rakyatnya dalam menghadapi perubahan. Hal ini diperlukan khususnya bagi generasi muda pemimpin bangsa di masa depan.

Pernyataan di atas disampaikan oleh Kolonel Tek Hikmat Zakky Almubaroq, S.Pd., M.Si., Kasubdit Pengembangan Pengkajian Debidjianstrat Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia. Kolonel Zakky diundang untuk menjadi pembicara dalam “Kuliah Umum dan Pelepasan Mahasiswa Program Statepersonship PKM Angkatan 2018” pada tanggal 19 Juni 2019.

Dalam penjelasannya, ia menyebutkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-45 dari 140 negara dalam Global Competitiveness Report 2018. Lebih lanjut, ia berpendapat Revolusi Industri 4.0 dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk naik peringkat apabila generasi mudanya dipersiapkan dengan baik. Terlepas dari sumber daya manusia dan alam yang melimpah, masih banyak rakyat Indonesia yang belum memiliki akses pendidikan yang layak. Hal ini dapat dilihat dari studi yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada tahun 2016 yang menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara ke-60 dari 61 negara. Serta dalam World’s  Most Literate Nations menunjukan minat baca generasi muda Indonesia masih rendah. Padahal, pendidikan merupakan metode yang paling efektif untuk mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi perubahan-perubahan di era Revolusi Industri 4.0 ini.

"Kita perlu mengetahui potensi dan kekayaan yang Indonesia miliki sehingga kita bisa memanfaatkannya dengan baik dan bijaksana. Hal ini perlu dilakukan agar dapat memanfaatkan potensi tersebut untuk mengembangkan potensi diri kita menjadi pemimpin yang dibutuhkan Indonesia di era Revolusi Industri 4.0," tambah Kolonel Zakky.

Kuliah umum yang diadakan di President University Convention Center ini adalah bagian dari Program Statepersonship. Program ini adalah terobosan President University dalam studi empat mata pelajaran wajib, yaitu Pancasila, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan Agama melalui kegiatan akademik. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan memiliki semangat kepemimpinan Entre-Profesional yang didapat melalui pelayanan kepada masyarakat. Hal ini akan mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan menjadi pemimpin bangsa yang baik di masa depan. (CJ/PR)