Actual

What's happening in PresUniv


Published: 25 Apr 2019

The world has systematically experienced fast pace of technological changes. It is now possible to analyze big data and produce higher-quality goods at reduced costs more efficiently.

In the entrepreneurship general lecturing on Monday, April 22, 2019 at President University, S.D. Darmono, D.Univ. (Hon) highlighted the importance of being an entrepreneur to deal with these changes.

“Entering the industry 4.0, a lot of human works will be replaced with robots. This phenomenon makes the unemployment rate increase. In the end, it is self-employment that we can do," he said.

S. D. Darmono, businessman and founder of President University revealed that it is not difficult to start a business. According to him, businessman only need to find the right opportunity to be used as a business.

"Business talks about finding problems. Problems that arise around us lead us to opportunities. These opportunities can be used to open your own business which then will be able to solve the problem," he told the audiences.

Furthermore, he explained that there are many problems in Indonesia such as traffic, unemployment and other social problems. This indicates a lot of business opportunities exist in Indonesia.

According to Darmono, being an entrepreneur is not only talking about making or selling something. More than that, an entrepreneur must have a good character and able to help many people.

"Indonesia needs more entrepreneurs now. By becoming entrepreneurs, we can create jobs opportunity for many people. Of course, this can help reduce unemployment in Indonesia," he concluded. 


Dewasa ini dunia mengalami perubahan besar dalam segi teknologi. Perubahan ini membuat suatu perusahaan dapat mengolah big data dengan mudah serta memproduksi barang dengan kualitas tinggi namun dengan harga serendah-rendahnya.

Dalam kuliah umum kewiraswastaan yang diadakan pada Senin, 22 April 2019 di President University, S.D. Darmono, D.Univ. (Hon);  menekankan pentingnya menjadi pengusaha untuk menghadapi perubahan ini.

“Memasuki industri 4.0, banyak pekerjaan manusia akan digantikan dengan robot. Fenomena ini membuat tingkat pengangguran akan meningkat. Pada akhirnya, self-employment lah yang dapat kita lakukan”, ujarnya.

Pebisnis sekaligus pendiri President University ini mengungkapkan bahwa tidak sulit untuk memulai bisnis sendiri. Menurutnya, pebisnis hanya perlu menemukan peluang yang tepat untuk dapat dimanfaatkan sebagai bisnis.

“Bisnis berbicara mengenai menemukan masalah. Masalah yang timbul di sekitar kita membawa kita kepada peluang. Peluang untuk membuka bisnis sendiri yang kemudian akan dapat menyelesaikan masalah tersebut”, tuturnya.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa sesungguhnya masih banyak masalah terjadi di Indonesia. Mulai dari masalah kemacetan, pengangguran, hingga masalah sosial lainnya. Ini tandanya, terdapat banyak peluang bisnis di Indonesia.

Beliau berpendapat bahwa menjadi pengusaha bukan hanya berbicara mengenai membuat sesuatu atau menjual sesuatu. Lebih daripada itu, seorang entrepreneur wajib mempunyai karakter yang baik dan dapat membantu banyak orang.

“Indonesia membutuhkan lebih banyak entrepreneur saat ini. Dengan menjadi entrepreneur, kita dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Tentunya ini dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia”, tutupnya.