Feature


Published: 13 Apr 2021

The term startup is often associated with businesses in the digital world or technology-based businesses. This is because most companies that call themselves startups use electronic systems based on websites or applications in running their business and dealing with their customers. Websites or applications used by startup companies are referred to as electronic systems. By utilizing electronic systems in the form of websites and applications, and internet networks, startup companies can reach a wider range of consumers. In addition, with a startup website or application, consumers can easily recognize the startup's identity. So do not be surprised if at this time many companies that originally ran their business offline then switched or expanded their business by including online-based services (smartlegal.id)

As a business, of course, beginners must gradually complete their operational instruments. Legal and compliance aspects must be well prepared, because someday you certainly want your startup to move on a corporate scale. Legality matters also become important when you are dealing with venture capital investors. If the startup is already a Limited Liability Company legal entity, if venture capitalists want to invest, they will negotiate the number of shares that match with the value of the investment in the startup (dailysocial.id)

In day-to-day operations, startup must of course comply with applicable laws and compliance in Indonesia. Starting from licensing, employment to taxation. Then the important thing to pay attention to is the aspect of intellectual property rights, such as brands, copyrights, and patents, because the products that are made must receive intellectual property rights protection.

It is not enough just to establish a legal entity, there are many documents that must be made when setting up a business. Starting from the deed of establishment, the Decree of the Ministry of Law and Human Rights (Kementerian Hukum dan HAM), and so on. Business entities that do not have a license clearly violate regulations in Indonesia. In addition, you will encounter many obstacles:

1. Not protected by law. It does not rule out the possibility of your business activities in the middle of the road being suddenly stopped or frozen by the government. With legality, business actors will be safer in running their business.

2. Difficult to get funding. You will find it difficult to find an injection of funds, both from investors and banks. This is because the owner of the funds does not want to provide funds to companies whose legality is not clear.

3. Having business legality helps increase trust in the eyes of investors, partners, consumers, and so on. You are considered more professional.

In turn, according id.techinasia.com, this will certainly increase the company's revenue because consumers will not hesitate in choosing the products or services offered by your company. (Ruhmaya Nida Wathoni. Illustration: creatorresource.com)

 

 

 

Hambatan Jika Startup Anda Tidak Memiliki Legalitas

 

Istilah startup sering dikaitkan dengan bisnis di dunia digital atau bisnis berbasis teknologi. Ini karena sebagian besar perusahaan yang menyebut dirinya startup menggunakan sistem elektronik berbasis website atau aplikasi dalam menjalankan bisnisnya dan berhubungan dengan pelanggannya. Situs web atau aplikasi yang digunakan oleh perusahaan pemula disebut sebagai sistem elektronik. Dengan memanfaatkan sistem elektronik berupa website dan aplikasi, dan jaringan internet, perusahaan startup dapat menjangkau konsumen yang lebih luas. Selain itu, dengan adanya website atau aplikasi startup, konsumen dapat dengan mudah mengenali identitas startup tersebut. Maka tidak heran jika saat ini banyak perusahaan yang semula menjalankan bisnisnya secara offline kemudian beralih atau melebarkan bisnisnya dengan memasukkan layanan berbasis online (smartlegal.id)

Sebagai sebuah bisnis, tentunya para pemula harus melengkapi instrumen operasionalnya secara bertahap. Aspek legal dan kepatuhan harus dipersiapkan dengan baik, karena kelak Anda tentu ingin startup Anda bergerak pada skala korporat. Urusan legalitas juga menjadi penting ketika Anda berhadapan dengan investor modal ventura. Jika startup sudah berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas, jika pemodal ventura ingin berinvestasi, mereka akan menegosiasikan jumlah saham yang sesuai dengan nilai investasi pada startup tersebut (dailysocial.id)

Dalam operasional sehari-hari, startup tentu harus mematuhi hukum dan kepatuhan yang berlaku di Indonesia. Mulai dari perizinan, ketenagakerjaan hingga perpajakan. Kemudian yang penting diperhatikan adalah aspek hak atas kekayaan intelektual, seperti merek, hak cipta, dan paten, karena produk yang dibuat harus mendapatkan perlindungan hak atas kekayaan intelektual.

Tidak cukup hanya dengan mendirikan badan hukum, banyak dokumen yang harus dibuat ketika akan mendirikan usaha. Mulai dari akta pendirian, SK Kementerian Hukum dan HAM, dan sebagainya. Badan usaha yang tidak memiliki izin jelas melanggar regulasi di Indonesia. Selain itu, Anda akan menemui banyak kendala:

1. Tidak dilindungi oleh UU. Tidak menutup kemungkinan kegiatan usaha Anda di tengah jalan tiba-tiba dihentikan atau dibekukan oleh pemerintah. Dengan legalitas, pelaku usaha akan lebih aman dalam menjalankan usaha.

2. Sulit mendapatkan pendanaan. Anda akan kesulitan mencari suntikan dana, baik dari investor maupun bank. Pasalnya, pihak pemilik dana tidak mau memberikan dana kepada perusahaan yang tidak jelas legalitasnya.

3. Memiliki legalitas bisnis membantu meningkatkan kepercayaan di mata investor, partner, konsumen, dan sebagainya. Anda dianggap lebih profesional.

Pada gilirannya, menurut id.techinasia.com, ini tentu akan meningkatkan pendapatan perusahaan karena konsumen tidak akan ragu-ragu dalam memilih produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan Anda. (Ruhmaya Nida Wathoni. Illustration: creatorresource.com)