Actual

What's happening in PresUniv


Published: 16 Jul 2020

While social distancing is still being implemented in several regions in Indonesia, the number of positive COVID-19 patients continues to increase. This heartbreaking fact has led a number of Management students at President University to hold an online talk show with the theme "Pros and Cons of Complying with the Social Distancing Policy and Health Protocol". This webinar invited dr. Harry Mahathir Akip, Sp.JP., and psychologist, Mohamad Basir, M.Psi as the speakers.

"It started with a lot of posts on social media that showed young people who often go to public spaces without practicing social distancing and health protocol. Meanwhile, we know that positive patients continue to increase, even many of them are asymptomatic patients so it is very difficult to prevent the spread of this virus if we do not comply with the social distancing policy," said Rindu, one of the event organizers.

In this event, psychologist Mohamad Basir tried to explain in the young people’s psychological state. "Compliance is self-fulfillment to surrender to the rules, desires, and hopes. People who do not comply with the social distancing policy, for example, means that they do not have a hope for a healthy life," he said. Furthermore, he explained that compliance is closely related to self-control, namely controlling thoughts, behavior, and decisions. Self-control is what is sometimes difficult for young people to do.

Dr. Harry advised that young people who already have more awareness, must educate and invite more other young people to care and comply with the social distancing policy in such creative and meaningful activities so that this pandemic ends soon. (SL)


 

Mahasiswa Manajemen Mengadakan Webinar “Pro dan Kontra Dalam Mematuhi Kebijakan Psbb dan Protokol Kesehatan”

 

Sementara PSBB masih terus diberlakukan di beberapa daerah di Indonesia, jumlah pasien positif COVID-19 masih terus meningkat. Kenyataan ini memilukan mengingat telah begitu banyak tenaga medis ikut jatuh berguguran terpapar virus ini. Melihat kenyataan ini, sejumlah mahasiswa Manajemen President University mengadakan online talkshow dengan tema “Pro dan Kontra Dalam Mematuhi Kebijakan Psbb dan Protokol Kesehatan”. Webinar ini menghadirkan dr. Harry Mahathir Akip, Sp.JP., dan psikolog, Mohamad Basir, M.Psi.

“Berawal dari banyaknya unggahan di media sosial yang menunjukkan anak muda yang masih sering berpergian, tidak menjaga jarak, dan tidak memakai masker. Sementara itu, kita tahu bahwa pasien positif terus meningkat, bahkan banyak diantaranya adalah pasien tanpa gejala sehingga sangat sulit untuk mencegah penyebaran virus ini jika kita tidak mematuhi PSBB,” ujar Rindu, salah seorang panitia acara.

Dalam acara ini, psikolog Mohamad Basir berusaha memaparkan dari sisi pskilogis anak muda. “Kepatuhan adalah pemenuhan pada diri untuk mengalah pada aturan, keinginan, dan harapan. Orang yang tidak patuh (akan PSBB) misalnya, berarti ia tidak memiliki harapan untuk hidup sehat,” ujarnya. Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa kepatuhan berhubungan erat dengan kontrol diri, yaitu mengontrol pikiran, perilaku, dan keputusan. Kontrol diri inilah yang memang terkadang sulit untuk dilakukan anak muda.

Dr. Harry berpesan bahwa sebagai anak muda yang sudah memiliki kesadaran lebih, kita wajib mengedukasi dan mengajak lebih banyak lagi anak muda lain untuk peduli dan mematuhi PSBB melalui kegiatan yang kreatif dan bermanfaat agar pandemi ini segera berakhir. (SL)