Actual

What's happening in PresUniv


Published: 04 Feb 2020

President Joko Widodo or Jokowi successfully held a meeting to discuss national financial inclusion a few days ago at Istana Negara. During the meeting, Jokowi highlighted Indonesia’s financial inclusion index which is considered low compared to neighboring countries. Furthermore, Jokowi underlined the importance of formal financial services access for all levels of society.

Therefore, since last year, the Financial Services Authority (OJK) in collaboration with the Asian Development Bank initiated a program called Indonesia’s Financial Inclusion Ambassador to involve youth in increasing financial literacy and inclusion in Indonesian. There are 28 students from 10 universities were elected as Indonesia’s Financial Inclusion Ambassadors after they passed selection phases, including President University students from International Relations study program batch 2017, La Ode Rifaldi Nedan Prakasa and Freshilla Elisabeth Mangasi.

 The selected ambassadors participated in a training sessions for three months started from November 2019 to January 2020 and were inaugurated on 1 February 2020 at National Library Auditorium. In the opening remark, Puji Iman Siagian, Sub Division Head at Financial Services Authority stated that President Joko Widodo has a new goal to increase the Financial Inclusion Index by 90% in 2024 and the ambassador’s projects are part of national financial inclusion strategy to achieve the goal.

In line with Puji, the Manager at the National Council for Financial Inclusion’s Secretariat (DNKI)  Aisyah Novanarima revealed, “The Secretariat of National Council for Financial Inclusion has actually planned many projects for enhancing financial inclusion and the project initiated by the ambassador will contribute to complete the plan.”

In this inauguration event, La Ode and Freshilla got a chance to present their advocacy and training project in President University. The first project is “Presunivers Cerdas Keuangan”, an advocacy project which aims to raise the awareness of students about the importance of financial planning and consumer protection.

The second project is Financial Planning and Investment Training in collaboration with financial experts which aims to accommodate students with in-depth understanding of financial literacy and inclusion.

“Firstly, our project targeting youth at university and our advocacy project aims to raise the awareness of the importance of financial inclusion to President University students. After students realized the importance of financial inclusion, then we are going to provide a training program for them,” said La Ode.

In addition, La Ode and Freshilla encourage all President University students to involve with their projects and hope President University can lead the financial inclusion in the university level. (LO/SL)

 


 

Duta Inklusi Keuangan Indonesia Berambisi Jadikan President University Pemimpin Inklusi Keuangan di Tingkat Universitas

 

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sukses menggelar rapat terbatas yang membahas inklusi keuangan nasional beberapa hari lalu di Istana Negara. Dalam pertemuan itu, Jokowi menyoroti angka indeks inklusi keuangan yang masih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Lebih lanjut, Jokowi menggarisbawahi pentingnya kemudahan mengakses layanan keuangan formal untuk semua lapisan masyarakat.

Menanggapi kenyataan ini, sejak tahun lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Asian Development Bank memprakarsai program Duta Keuangan Inklusi Indonesia untuk melibatkan kaum muda dalam usaha meningkatkan literasi keuangan dan inklusi di Indonesia. Secara keseluruhan terdapat 28 mahasiswa dari 10 universitas terpilih sebagai Duta Inklusi Keuangan Indonesia setelah melewati beberapa tahap seleksi, diantaranya adalah mahasiswa President University jurusan Hubungan Internasional angkatan 2017 yaitu La Ode Rifaldi Nedan Prakasa dan Freshilla Elisabeth Mangasi.

Para duta yang telah terpilih mengikuti sesi pelatihan selama tiga bulan, mulai dari November 2019 hingga Januari 2020 dan diresmikan dalam acara inagurasi yang diadakan pada 1 Februari 2020 di Auditorium Perpustakaan Nasional. Dalam sambutannya, Puji Iman Siagian, Kepala Sub Bagian di OJK menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo memiliki tujuan baru untuk meningkatkan indeks inklusi keuangan sebesar 90% pada tahun 2024 dan proyek-proyek duta adalah bagian dari strategi inklusi keuangan nasional untuk mencapai tujuan tersebut.

Senada dengan Puji, Manajer di Sekretariat Dewan Nasional Inklusi Keuangan (DNKI) Aisyah Novanarima mengungkapkan, “Sekretariat Dewan Nasional Inklusi Keuangan telah merancang berbagai proyek untuk meningkatkan keungan inklusif dan proyek yang di inisiasi para duta akan turut berkontibusi untuk menyelesaikannya.”

Dalam acara inagurasi ini, La Ode dan Freshilla mendapat kesempatan untuk mempresentasikan proyek advokasi dan pelatihan mereka di President University. Proyek pertama mereka adalah proyek advokasi “Presunivers Cerdas Keuangan” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya perencanaan keuangan dan perlindungan konsumen.

Proyek kedua adalah Perencanaan Keuangan dan Pelatihan Investasi yang bekerja sama dengan para ahli keuangan dengan tujuan untuk mengakomodasi mahasiswa dengan pemahaman mendalam tentang literasi dan inklusi keungan.

“Pertama, proyek kami menargetkan kaum muda di universitas dan proyek advokasi kami bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keuangan inklusif kepada mahasiswa President University, setelah siswa menyadari pentingnya, maka kami akan memberikan program pelatihan untuk mereka,” jelas La Ode.

Selain itu, La Ode dan Freshilla mendorong semua mahasiswa President University untuk terlibat dengan proyek ini dengan harapan President University dapat memimpin inklusi keuangan di tingkat universitas. (LO/SL)