What's happening in PresUniv
Travel purpose has evolved from admiring the beauty of tourist destination to experience the local food in a country or city. Some people are even planning the entire holiday purposely to indulge and explore the authentic local cuisine. This phenomenon has led a lecturer Kunthi A. Kusumawardani, BA. MBA., and a student of Business Administration of President University Fadhilah R. Putri to write a research paper entitled “Exploring The Behavioural Intention In Culinary Tourism: A Study On Bandung Tourist Destination”.
The research paper has secured the second place in the 2019 International Conference on Culture, Technology, and Tourism (CTT). The 2019 CTT itself is a conference that was held by Universitas Prasetiya Mulya on 3-4 December 2019. This conference wanted to promote the integration of culture and technology in supporting alternative tourism as well as creating businesses in tourism that are inclusive and sustainable.
As Indonesia has more than 485 ethnic groups and thousands of unique local cuisine, the potential of culinary tourism in Indonesia is huge. In addition, the diversities of cultures also bring the potential to Indonesia to be one of the world's largest gastronomy countries.
Bandung was chosen as the research object as it meets the criteria as a city that can be the culinary tourist destination due to the readiness of entrepreneurs, the diversity of food, and the commitment of the local government. Kunthi and Fadhilah found out that brand image, loyalty, and perceived quality positively influenced tourist motivation and behavioral intention. Aside from food, Bandung still has so many aspects that can be improved. For instance, the quality of the food in terms of hygiene, and also strengthening the culture in every culinary process so that tourists will not only come to try the food but also feel the culture.
Kunthi revealed that she felt happy and proud to be involved in collaborative research with her student. “I hope I can collaborate with more students in the future because President University students are bright, creative, and full of out-of-the-box ideas,” she said. She is looking forward to doing other collaborations with lecturers and students. (SL)
Penelitian President University Terkait Bandung sebagai Wisata Kuliner Mendapatkan Juara Kedua dalam CTT 2019
Tujuan dari berwisata telah mengalami perubahan dari mengagumi alam dari suatu destinasi wisata menjadi menjajaki kuliner di suatu kota atau negara. Beberapa orang bahkan memang merencanakan keseluruhan waktu liburannya untuk menjelajahi makanan-makanan lokal dari destinasi wisata yang dituju. Fenomena ini menghantarkan seorang dosen Kunthi A. Kusumawardani, BA. MBA. dan seorang mahasiswa dari Program Studi Bisnis Adminstrasi President University untuk menulis sebuah makalah penelitian berjudul “Exploring The Behavioural Intention In Culinary Tourism: A Study On Bandung Tourist Destination”.
Makalah penelitian ini berhasil meraih juara kedua dalam International Conference on Culture, Technology, and Tourism (CTT) 2019. CTT 2019 sendiri merupakan sebuah konferensi yang diadakan oleh Universitas Prasetiya Mulya pada 3-4 Desember 2019. Konferensi ini bertujuan untuk mempromosikan intergrasi antara budaya dan teknologi dalam mendukung alternatif wisata juga untuk menciptakan bisnis di sektor wisata yang inklusif dan bertahan lama.
Potensi wisata kuliner di Indonesia sangat besar karena Indonesia memiliki lebih dari 485 kelompok etnis dan ribuan masakan lokal yang unik. Selain itu, keanekaragaman budaya juga membuka potensi Indonesia untuk menjadi salah satu negara gastronomi terbesar di dunia.
Bandung dipilih sebagai objek penelitian karena memenuhi kriteria sebagai kota yang dapat menjadi tujuan wisata kuliner. Hal ini dilihat dari kesiapan pengusaha, keanekaragaman makanan, dan komitmen pemerintah daerah. Kunthi dan Fadhilah menemukan bahwa citra merek, loyalitas, dan kualitas yang dirasakan secara positif memengaruhi motivasi dan niat perilaku wisatawan. Selain makanan, Bandung masih memiliki banyak aspek yang dapat ditingkatkan. Misalnya, kualitas makanan dalam hal kebersihan, dan juga memperkuat budaya dalam setiap proses pembuatan kuliner sehingga wisatawan tidak hanya akan datang untuk mencoba makanan saja tetapi juga merasakan budaya setempat secara langsung.
Kunthi mengungkapkan bahwa dia merasa senang dan bangga terlibat dalam penelitian kolaborasi bersama mahasiswanya. “Saya berharap saya dapat berkolaborasi dengan lebih banyak mahasiswa di masa depan karena mahasiswa President University itu cerdas, kreatif, dan penuh dengan ide-ide out-of-the-box,” katanya. (SL)
