Actual

What's happening in PresUniv


Published: 05 Dec 2019

The rise of suicide actions in the Gunung Kidul area proves that mental health needs special attention. The fact that there are a lot of people who are not well educated about mental health has drawn students of Communications Studies of President University’s attention. They then created a campaign called "Sincerely, Sanctuary" which was guided by the lecturer of Communications Studies of President University, Abhirama S.D. Perdana, S.Pd., M.Ed., MComn&MediaSt. This campaign aimed to increase public awareness of the importance of mental health which can further reduce suicides rates in Gunung Kidul.

In collaboration with the Gunungkidul Department of Education, Youth and Sports (Dikpora) as well as IMAJI, a non-governmental organization engaged in psychology and human resource development, "Sincerely, Sanctuary" held a mental health awareness seminar at the Gunung Kidul Education Office Building (24/11).

"We are aware that mental health is very important and needs our attention. Therefore, I invite all of the people to be part of this positive movement and let us fight the negative stigma of the community outside Gunung Kidul towards Gunung Kidul," said Melinda Stefani, the project manager of the campaign.

Through this seminar, the communities in Gunung Kidul received a depression prevention training delivered by IMAJI. In addition, the participants also received material on how to communicate effectively delivered by President University Communication Studies students.

The head of Dikpora Bahron Rasyid expressed his thought on this campaign. "President University students have come all this way to hold this event, of course, this is a very good thing," he said.

The head of IMAJI Jaka Yanuwidiasta also appreciated the campaign and hoped that more people, especially young people will understand that aside from physical health, mental health is also significant.

Through this campaign, "Sincerely, Sanctuary" hoped that people understand how to deal with mental stress and prevent it. (MS/SL)

 


 

Tangkal Label Negatif Gunung Kidul melalui Seminar Kesadaran Kesehatan Mental

 

 

Maraknya kasus bunuh diri yang terjadi di daerah Gunung Kidul membuktikan bahwa kesehatan mental perlu mendapat perhatian khusus. Rendahnya pengetahuan masyarakat setempat mengenai kesehatan mental berhasil menarik perhatian mahasiswa Ilmu Komunikasi President University untuk membentuk sebuah gerakan bernama "Sincerely, Sanctuary" yang dibimbing oleh dosen ilmu komunikasi President University, Abhirama S.D. Perdana, S.Pd., M.Ed., MComn&MediaSt.. Gerakan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental yang lebih lanjut dapat menurunkan angka gantung diri di Gunung Kidul.

Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga (Dikpora) Gunungkidul serta IMAJI, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang psikologi dan pengembangan SDM, "Sincerely, Sanctuary" menggelar seminar kesadaran kesehatan mental yang bertempat di Gedung Dinas Pendidikan Gunung Kidul (24/11).

"Kami sadar bahwa kesehatan mental sangat penting dan perlu diperhatikan. Maka dari itu saya mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi bagian dari gerakan positif ini dan mari kita lawan stigma negatif masyarakat luar terhadap Gunung Kidul," ujar Melinda Stefani, ketua "Sincerely, Sactuary".

Melalui seminar ini, para komunitas anak muda Gunung Kidul mendapat pelatihan penanggulangan depresi yang disampaikan oleh IMAJI. Selain itu, para peserta juga mendapatkan materi mengenai cara berkomunikasi secara efektif oleh Mahasiswa Ilmu Komunikasi President University.

Ketua Dinas Dikpora Gunung Kidul Bahron Rasyid mengungkapkan pendapatnya mengenai kegiatan ini. "Terima kasih mahasiswa President University sudah datang jauh-jauh untuk mengadakan acara ini, tentu hal ini merupakan hal yang baik,” ujarnya.

Ketua IMAJI Jaka Yanuwidiasta juga mengapresiasi gerakan "Sincerely, Sanctuary" dan berharap kedepannya akan banyak anak muda yang sadar bahwa selain kesehatan jasmani, kesehatan mental juga penting.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para komunitas muda dapat mengerti cara mencegah dan menghadapi tekanan mental. (MS/SL)