Actual

What's happening in PresUniv


Published: 07 Oct 2019

Maritime Infrastructure and connectivity play a crucial role in the era of Industrial Revolution 4.0, particularly in Indonesia as an archipelagic country that has a long and fragmented logistics chain. Hence, the implementation of Maritime Logistic 4.0 that will enhance Indonesia’s logistic management systems, in an attempt to solve the problems of insufficient port operation such as dwelling time that has long become the root cause of long trading procedures. This was mentioned by the team leader La Ode Rifaldi Nedan Prakasa (IRE 2017) and its member Muhammad Ilham Razak (IRE 2016) and Hiqmatus Sholichah (ENV 2016) in a scientific article entitled “Integration into the Industrial Revolution 4.0 as an Effort for Optimizing Logistic Maritime Management towards National Economic Growth”.

The better logistic maritime management will cut the expensive logistic cost that leads to cheaper and affordable prices of products and the fast distribution of logistic in many islands. These advantages directly increase citizens’ prosperity.

Focusing on the issue of Logistic Maritime in Indonesia, this scientific article selected as one of the papers that were awarded an incentive in Student Creativity Program – Scientific Article (PKM-AI) by the Ministry of Research, Technology and Higher Education of the Republic of Indonesia in 2019. This scientific article will then be published in the Directorate General of Learning and Student Affairs’ e-journal.

According to La Ode, Logistic Maritime 4.0 is the key to accelerating Jokowi’s policy on Global Maritime Fulcrum to which one of its pillars is the establishment of infrastructure and connectivity among islands.

“Towards the lack of logistic maritime management in ports hinders the process of logistic distribution in smaller islands, I believe the implementation of technology 4.0 in shipping and port operation will reduce dwelling time that usually takes 5-12 days to be faster and efficient” he added.

In this scientific article, they suggested several recommendations for the stakeholders especially the government to allocate more of the state budget in logistic maritime 4.0 infrastructure in order to integrate logistics maritime services by applying digital technology like automation and blockchain technology in ports in Indonesia. (LO/APW)


 

Infrastruktur dan konektivitas maritim memainkan peran penting dalam era Revolusi Industri 4.0, khususnya di Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki rantai logistik yang panjang dan terfragmentasi. Oleh karena itu, penerapan Logistik Maritim 4.0 yang akan meningkatkan sistem manajemen logistik, diharapkan  akan menyelesaikan masalah kurangnya operasi pelabuhan seperti waktu tinggal yang selama ini telah menjadi akar penyebab prosedur perdagangan yang panjang. Hal ini dikemukakan oleh ketua tim La Ode Rifaldi Nedan Prakasa (IRE 2017) dan kedua anggotanya Muhammad Ilham Razak (IRE 2016) dan Hiqmatus Sholichah (ENV 2016) dalam sebuah artikel ilmiah berjudul “Integrasi Revolusi Industri 4.0 sebagai Upaya Optimalisasi Manajemen Logistik Maritim Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional “.

Manajemen maritim logistik yang lebih baik akan memangkas biaya logistik mahal yang mengarah pada harga produk yang lebih murah dan terjangkau serta distribusi logistik yang cepat di banyak pulau. Keuntungan ini secara langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Berfokus pada masalah Maritim Logistik di Indonesia, artikel ilmiah ini terpilih sebagai salah satu makalah yang mendapat insentif dalam Program Kreativitas Mahasiswa – Artikel Ilmiah (PKM-AI) oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia pada tahun 2019. Artikel ilmiah ini kemudian  akan dipublikasikan di e-journal Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa).

Lanjut La Ode, Logistik Maritim 4.0 adalah kunci untuk mempercepat kebijakan Presiden Joko Widodo tentang Global Maritime Fulcrum yang salah satu pilarnya adalah pembangunan infrastruktur dan konektivitas antar pulau.

“Terhadap kurangnya manajemen maritim logistik di pelabuhan menghambat proses distribusi logistik di pulau-pulau kecil, saya percaya penerapan teknologi 4.0 dalam pengiriman dan operasi pelabuhan akan mengurangi waktu hunian yang biasanya membutuhkan 5-12 hari menjadi lebih cepat dan efisien,” lanjutnya.

Dalam artikel ilmiah ini, mereka menunjukkan beberapa rekomendasi bagi para pemangku kepentingan terutama pemerintah untuk mengalokasikan lebih banyak anggaran negara dalam infrastruktur logistik maritim 4.0 untuk mengintegrasikan layanan logistik maritim dengan menerapkan teknologi digital seperti otomatisasi dan teknologi block chain di pelabuhan di Indonesia. (LO/APW)