Actual

What's happening in PresUniv


Published: 04 Oct 2019

Sensitivity towards one’s surroundings can help them to better express themselves through their artistic creations. Therefore, if one wishes to take part in the creative world, one has to transform into a sensitive person. This was mentioned by Wastana Haikal, a young Indonesian animator during the artist talk session of Sindikat Ragam Karya (SRAYA) on 3 October 2019. “Talking about culture, it is also sensitivity that allows us to realize how important and interesting it is to integrate the elements of the culture of Indonesia into our artworks especially as the youth of Nusantara,” he said. Furthermore, he explained that the elements of culture in his artworks give unique characteristics that attract the audience, both local and international. Through his work, Haikal expressed his wish to encourage the youth to preserve Indonesian culture.

On his visit to SRAYA, Haikal demonstrated his amazement toward the hard work and success of President University Visual Communication Design (VCD) students in realizing a national art exhibition. SRAYA is the first art and design exhibition held by the VCD study program. SRAYA raised the theme of "Cultural Transformation" which is in line with the vision of President University's VCD Study Program, namely the preservation of the richness of Nusantara’s visual culture.

Other than Haikal, SRAYA also invited Senior Editor of Bumi Langit Comics Media Oyasujiwo, illustrators Rhea Bambulu and Gatot Wijoyo, Motion Graphics Designer Baswara Mursyid, and Canon – PT. Datascript representative Jovan Engelbrecht to share their knowledge and experience in the design world. The three days event that will last until 5 October 2019 does not only consist of art exhibition and artist talk sessions, but also various competitions, live design demonstrations such as mural-painting, hand-lettering, as well as workshops, and live music performances.

As the first national art exhibition to be held by President University VCD study program, SRAYA received a warm welcome from the public, especially high school and university students. On the first day only, there had been more than 300 visitors to join the festivity of this event.

The realization of SRAYA has proven the quality of President Univeristy VCD students. This was stated by Fransiska Rachel, S.Sn. M.Ds., the Head of VCD Study Program at President University. “I hope SRAYA can become an annual activity. Through similar activities, students can learn many things that cannot be achieved through in-class study. Students are also trained to adopt exhibition-level standard within their art assignments. That way, President University VCD students will have professional quality and mentality to compete in the world of work.” (CJ/APW)

 


 

President University Ajak Masyarakat Melestarikan Budaya Indonesia Melalui Karya Seni

 

Sensitivitas terhadap kondisi di sekitar dapat membantu seseorang mengekspresikan dirinya dengan lebih baik melalui karya seni yang dibuat. Oleh sebab itu, jika ingin terjun ke dunia kreatif, kita harus menjadi orang yang sensitif. Hal ini disampaikan oleh Wastana Haikal, seorang animator muda Indonesia dalam sesi artist talk acara Sindikat Ragam Karya (SRAYA) pada tanggal 3 Oktober 2019. “Berbicara soal budaya, sensitivitas ini juga lah yang membuat kita menyadari betapa penting dan menariknya penuangan unsur kebudayaan Indonesia dalam karya kita sebagai anak Nusantara,” ungkapnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa elemen budaya dalam karyanya memberikan ciri khas tersendiri yang menarik bagi khalayak, baik lokal maupun internasional. Lewat karyanya, Haikal menyampaikan keinginannya untuk mengajak generasi muda melestarikan budaya Indonesia.

Dalam kunjungannya ke SRAYA, Haikal mengaku kagum akan kerja keras dan kesuksesan para mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) President University dalam memamerkan karya seni berkualitas. SRAYA sendiri merupakan pameran seni nasional perdana yang diadakan di President University. Mengangkat tema “Transformasi Budaya”, para mahasiswa menjalankan visi Program Studi DKV President University yaitu melestarikan kekayaan budaya visual Nusantara.

Selain Haikal, SRAYA juga mengundang Senior Editor Bumi Langit Comics Media Oyasujiwo, Ilustrator Rhea Bambulu, Gatot Wijoyo, Desainer Grafis Gerak Baswara Mursyid, dan Jovan Engelbrecht dari Canon – PT. Datascript untuk membagikan ilmu dan pengalaman mereka dalam dunia desain. Tidak hanya diisi dengan pameran karya dan artist talk, SRAYA yang berlangsung selama tiga hari hingga 5 Oktober 2019 juga diisi dengan berbagai jenis kompetisi, pembuatan karya desain secara langsung seperti mural dan hand-lettering, workshop, dan live music. Adapun kompetisi yang diadakan adalah kompetisi maraton foto, ilustrasi manual, dan gambar digital.

SRAYA yang merupakan  langkah awal Program Studi DKV President University untuk unjuk gigi ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat, khususnya siswa/i sekolah menengah atas dan mahasiswa. Terbukti, di hari pertama saja telah berkunjung lebih dari 300 orang untuk ikut merasakan euforia SRAYA.

Terlaksananya SRAYA telah membuktikan kualitas mahasiswa Program Studi DKV President University. Hal ini diungkapkan Fransiska Rachel, S.Sn., M.Ds, Ketua Program Studi DKV President University.  “Saya berharap SRAYA dapat menjadi kegiatan yang dilakukan secara rutin setiap tahunnya. Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, mahasiswa bisa belajar banyak hal yang tidak bisa diajarkan di ruang kelas. Mahasiswa dilatih untuk memiliki standar ‘siap pamer’ dalam mengerjakan tugas. Dengan begitu, mahasiswa Program Studi DKV President University memiliki kualitas dan mental yang sudah siap bersaing di dunia kerja nanti,” tegas Fransiska. (CJ/SL)