What's happening in PresUniv
Project Management is about how to manage people and their expectations. Our assessment is always biased, only concerned with the outputs generated from a project. We often forget the most important thing, which is humans as the central subject of the project. Demand, process, and satisfaction with output rotate in the wheel of the human factor. Therefore, at each stage, project management can’t be free from human error.
This was conveyed by Bambang Trigunarsyah Suhariadi, Associate Professor of Project Management at RMIT University, Australia in the 2019 Simposium Cendekia Kelas Dunia (SCKD) at President University. Bambang was one of 55 diaspora researchers invited to return to their home country to educate the nation, especially the young generation through the 2019 SCKD with the objective of "Building Indonesia from the World".
The Partnership Bureau of President University received an honor to host this SCKD on August 20, 2019. This event was the flagship program of the Directorate General of Science and Technology Resources and Higher Education (Kemenristekdikti) in collaboration with the Indonesian Academy of Young Scientists (ALMI), the International Association of Indonesian Scientists (I-4), and the Directorate General of Diplomacy and Public Information, Ministry of Foreign Affairs. The main event of the first SCKD hosted by President University was a guest lecture that raised the topic of Project Management. This event presented Civil Engineering Lecturer Anaconda Bangkara as the moderator.
In this lecture, Bambang explained that project management cannot be separated from human factors, project management must prioritize visibility and accept the fact that requests, processes, and outputs cannot be perfect. However, with good project management, the percentage of success of a project will increase. Therefore, everyone needs to have good project management.
According to Bambang, President University students have been well-equipped in project management. This can be seen from the enthusiasm and good understanding during the question and answer session. No wonder President University is known as a campus that has many events (regional, national, and even international) with students as the main driving force in each of its events.
Besides giving guest lectures, Bambang also showed his interest in doing joint research with President University lecturers in the future. Head of Partnerships Bureau President University Marissa Astika said, "We are delighted to be chosen as one of the hosts for the SCKD. We learned a lot from the speaker's many years of experience in dealing with different types of projects abroad. His lecture on Project Management certainly enriched our knowledge. PU is looking forward to becoming the host for the future SCKD programs." (CJ/CA)
Kuliah Tamu: Manusia Pegang Peranan Vital dalam Manajemen Proyek
Manajemen proyek pada intinya adalah tentang bagaimana mengelola manusia dan ekspektasinya. Penilaian kita selalu berat sebelah, hanya mementingkan output yang dihasilkan dari sebuah proyek. Kita sering kali melupakan yang terpenting, yaitu manusia sebagai subjek yang sentral dari proyek tersebut. Baik demand, process, maupun kepuasan terhadap output berputar dalam roda faktor manusia. Oleh karena itu, di setiap tahapannya, manajemen proyek tidak akan terlepas dari human error.
Demikian disampaikan oleh Bambang Trigunarsyah Suhariadi, Associate Professor of Project Management, RMIT University, Australia dalam acara Simposium Cendekia Kelas Dunia (SCKD) Tahun 2019 di President University. Bambang adalah satu dari 55 ilmuwan diaspora yang diundang pulang ke Tanah Air untuk mencerdaskan bangsa, terutama generasi muda melalui SCKD 2019 yang bertujuan untuk “Membangun Indonesia dari Dunia”.
Tanggal 20 Agustus 2019, President University mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah dalam acara yang menjadi program unggulan Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Kemenristekdikti yang bekerja sama dengan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4), dan Direktorat Jenderal Diplomasi dan Informasi Publik, Kementerian Luar Negeri. Acara utama dari SCKD perdana yang diselenggarakan di President University ini adalah kuliah tamu yang mengangkat topik “Manajemen Proyek”. Acara ini merupakan proyek Biro Kerja Sama President University yang juga menampilkan dosen Teknik Sipil Anaconda Bangkara sebagai moderator.
Bambang juga menambahkan karena tidak dapat terlepas dari faktor manusia, manajemen proyek harus mengedepankan visibilitas dan menerima fakta bahwa demand, process, maupun output tidak mungkin sempurna. Akan tetapi, dengan manajemen proyek yang baik, persentase keberhasilan suatu proyek akan semakin meningkat. Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk memiliki manajemen proyek yang baik.
Menurut Bambang, mahasiswa President University telah dibekali dengan baik dalam manajemen proyek. Hal tersebut dapat dilihat dari antusiasme dan pemahaman yang baik selama sesi tanya jawab. Tak heran President University dikenal sebagai kampus yang memiliki banyak event (baik regional, nasional, maupun internasional) dengan mahasiswa sebagai motor penggerak utama dalam setiap event-nya.
Selain memberikan kuliah tamu, Bambang juga menunjukkan ketertarikannya untuk melakukan penelitian bersama dosen President University dalam kesempatan yang akan datang. Kepala Biro Kerja Sama President Univeristy Marissa Astika menyampaikan, Kami senang terpilih sebagai salah satu tuan rumah untuk SCKD. Kami belajar banyak dari pengalaman bertahun-tahun pembicara dalam menangani berbagai jenis proyek di luar negeri. Ceramahnya tentang Manajemen Proyek tentu saja memperkaya pengetahuan kami. PU berharap untuk menjadi tuan rumah bagi program SCKD di masa depan. (CJ/CA)
