Actual

What's happening in PresUniv


Published: 09 Aug 2019

Adhi Setyo Santoso, ST., MBA., a lecturer at the Faculty of Business President University was chosen as Dosen Berprestasi (Outstanding Lecturer) Peringkat III Tingkat LLDIKTI Wilayah IV Tahun 2019 in the social humanities category. This election was held on 30-31 July 2019.

This award is given annually by the Ministry of Research, Technology and Higher Education, Higher Education Service Institutions Region IV as a form of appreciation to lecturers and education staff who dedicated their lives to carry out the Tri Darma of Higher Education (teaching, research, and community service).

At the LLDIKTI level, Adhi Setyo Santoso, ST., MBA. who is also the Director of the Business Incubator at President University presented his research on digital entrepreneurship. He explained the shifting patterns of consumers and companies that focused on the digital ecosystem. According to him, these changes must be addressed properly by the lecturers and adjusted to the learning process. "What's interesting is that the lecturer is currently not only required to be up-to-date but also can predict the future trends," Adhi said.

To that end, Adhi also presented his idea to form a business model that can analyze and predict future trends. Furthermore, he explained how the model could be used in the learning curriculum at President University.

Adhi claimed he got a lot of points from categories that were not generally obtained by other lecturers. One of them is the high grant value. "In 2017, we managed to get a grant worth 2 billion rupiahs. Recently, together with 7 Indonesian universities and 3 European universities, we managed to get an Erasmus grant worth approximately 16 billion rupiahs to establish disaster management in disaster-prone points in Indonesia. This is a huge plus point for me," he said. In addition, the number of Scopus indexed journals that he wrote also became a plus point which led him to obtain the third rank.

Adhi hopes that this achievement can motivate other lecturers to continue working on the advancement of Indonesian education. Not only beneficial for the lecturers but also for students and institutions. (SL)

 


 

Adhi Setyo Santoso, ST., MBA., dosen Fakultas Bisnis President University terpilih sebagai Dosen Berprestasi peringkat III, tingkat LLDIKTI Wilayah IV tahun 2019 kategori sosial humaniora. Pemilihan ini dilaksanakan tanggal 30-31 Juli 2019.

Penghargaan ini diberikan setiap tahun oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV sebagai bentuk apresiasi kepada dosen dan tenaga kependidikan yang telah berdedikasi melaksanakan Tri Darma pendidikan tinggi (pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat).

Di tingkat LLDIKTI, Adhi Setyo Santoso, ST., MBA. yang juga merupakan Direktur Inkubator Bisnis President University mempresentasikan penelitiannya mengenai digital entrepreneurship. Ia menjelaskan perubahan pola konsumen dan pola perusahaan-perusahaan yang mengacu pada ekosistem digital. Menurutnya, perubahan-perubahan ini harus disikapi dengan baik oleh para dosen dan disesuaikan ke dalam proses pembelajaran. “Yang menarik adalah dosen itu saat ini tidak hanya dituntut untuk up-to-date, tetapi juga dapat memprediksi tren yang akan datang,” ujar Adhi.

Untuk itu, Adhi juga menampilkan idenya untuk membentuk sebuah model bisnis yang dapat menganalisa dan memprediksi tren masa depan. Lebih lanjut, ia menjelaskan bagaimana model tersebut dapat digunakan dalam kurikulum pembelajaran di President University.

Adhi mengaku ia mendapatkan banyak poin dari kategori-kategori yang tidak banyak didapatkan dosen lain. Salah satunya nilai hibah yang tinggi. “Di tahun 2017, kita berhasil mendapatkan hibah sebesar 2 milyar rupiah. Baru-baru ini, bersama 7 universitas Indonesia dan 3 universitas Eropa, kita berhasil mendapatkan hibah Erasmus senilai kurang lebih 16 milyar rupiah untuk membentuk disaster management di titik-titik rawan bencana di Indonesia. Ini merupakan nilai plus yang besar untuk saya,” ungkapnya. Selain itu, banyaknya jurnal terindeks Scopus yang ia tulis juga menjadi nilai lebih yang menghantarkannya meraih peringkat III.

Adhi berharap pencapaian ini dapat memotivasi rekan dosen yang lain untuk terus berkarya di dunia pendidikan Indonesia. Tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, namun juga bermanfaat bagi mahasiswa dan institusi. (SL)