Actual

What's happening in PresUniv


Published: 01 Aug 2019

More than 65 million of Indonesia populations fall between the age range of 15 to 29. Only looking from the perspective of the significant amount of the population within those age range, these age range is the wheel to steer our economy in the future. Realizing this opportunity, the Financial Services Authority (OJK) has set up a Youth Financial Inclusion Strategy to improve the capability of the age range in the aspects of literacy and financial inclusion.

Pursuant towards this strategy, Financial Services Authority invited students from 47 universities in Indonesia to a nation-wide program called “AkSiMuda 2019” at Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) on July 30th 2019. On that occasion, 100 students of President University attended that event on purpose to dedicatedly improve the financial quality of Indonesia. Not only participated by students, but the event was also attended by several notable governmental bodies such as Darmin Nasution Coordinating Minister for Economic Affairs and Mohammad Nasir Minister of Research, Technology, and Higher Education.

AkSiMuda 2019 emphasized on the topic of the savings. The definitions of savings are being enwidened. As most would define savings into the restricted meaning of putting money into bank accounts, this program provides insight into why savings is more than putting money into accounts. People are also saving when they are investing, whether in insurance, gold, stocks or other types of assets. The importance of saving was also reiterated by Darmin Nasution, as saving would be the foundation of Indonesia independent financial.

On the same occasion, an achievement was obtained by one of the students of President University. Impressed by the deep knowledge and skills in literacy and financial inclusion possessed by La Ode Rifaldi Nedan Prakasa (International Relations 2017), Bank Mandiri elected him as Literacy and Financial Inclusion Ambassador. La Ode also represents Bank Mandiri to recite a pledge to takes part in improving literacy and financial inclusion in Indonesia.

“I sincerely hope that the students of President University would also accustom themselves to the culture of savings to create financial inclusion within youth. As one of the Ambassador, in the near future I’m intending to introduce saving programs to President University students in order to make them understand the importance of savings,” said La Ode. (RA/SL)

 


 

Lebih dari 65 juta populasi Indonesia berada di rentang usia 15 hingga 29 tahun. Melihat jumlah populasi yang signifikan dalam rentang usia tersebut, rentang usia ini adalah roda untuk mengarahkan ekonomi kita di masa depan. Menyadari peluang ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan Strategi Inklusi Keuangan Pemuda untuk meningkatkan kemampuan anak-anak muda dalam aspek literasi dan inklusi keuangan.

Mengikuti strategi ini, Otoritas Jasa Keuangan mengundang mahasiswa dari 47 universitas di Indonesia ke acara program skala nasional yang disebut "AkSiMuda 2019" di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada 30 Juli 2019. Pada kesempatan itu, 100 siswa dari President University menghadiri acara yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas keuangan Indonesia. Tidak hanya diikuti oleh mahasiswa, acara ini juga dihadiri oleh Darmin Nasution Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Mohammad Nasir Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

AkSiMuda 2019 mengangkat topik menabung. Dalam acara ini definisi menabung dibahas secara luas. Jika sebagian besar masyarakat mendefinisikan menabung ke dalam arti terbatas yaitu hanya untuk memasukkan uang ke dalam rekening bank, program ini memberikan wawasan bahwa menabung lebih dari sekadar memasukkan uang ke dalam rekening. Orang-orang juga disebut “menabung” ketika mereka berinvestasi, baik dalam asuransi, emas, saham atau jenis aset lainnya. Pentingnya menabung juga ditegaskan kembali oleh Darmin Nastion karena menabung akan menjadi dasar keuangan independen Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, prestasi juga didapatkan oleh salah satu mahasiswa President University. Terkesan oleh pengetahuan mendalam dan keterampilan dalam aspek literasi dan inklusi keuangan yang dimiliki oleh La Ode Rifaldi Nedan Prakasa (Hubungan Internasional 2017), Bank Mandiri memilihnya sebagai Duta Literasi dan Inklusi Keuangan, dan mewakili Bank Mandiri untuk mengikrarkan sumpah untuk mengambil bagian dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

“Saya berharap bahwa para mahasiswa President University juga akan membiasakan diri dengan budaya menabung untuk menciptakan inklusi keuangan di kalangan kaum muda. Sebagai salah satu duta, dalam waktu dekat saya bermaksud memperkenalkan pentingnya program menabung kepada mahasiswa President University dengan maksud untuk menyadarkan mereka akan pentingnya menabung,” ujar La Ode. (RA/SL)