Actual

What's happening in PresUniv


Published: 24 Jan 2019

President University invited Vegard Kaale, Ambassador of Norway to Indonesia in a seminar titled “Ambassadorial Lecture: Norway-Indonesia Moving Forward Together” which was held in Charles Himawan Auditorium, President University (24/1). The event was attended by approximately 100 students and lecturers of President University.

In his presentation, Vegard Kaale began with the history of economic conditions of Norway which was dependent in fisheries, timber, and agriculture. “Formal bilateral relations of Indonesia and Norway was built since 1950, and later on 1971, Norwegian Embassy was opened in Jakarta,” said Vegard Kaale.

Areas of cooperation between Indonesia-Norway include Climate and forest, Marine resources, Energy and maritime industries, Human rights, and development. In term of bilateral trade, Norway imports footwear and textiles, machinery and wooden articles from Indonesia and export fuels, machinery and seafood to Indonesia. The trade worth 330 Million USD in 2017.

The event was closed by the handover of token of appreciation and a group photo.


President University mengundang Vegard Kaale, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia dalam sebuah seminar yang bertajuk “Ambassadorial Lecture: Norway-Indonesia Moving Forward Together” dan diselenggarakan di Charles Himawan Auditorium, President University (24/1). Acara tersebut dihadiri oleh setidaknya 100 mahasiswa dan dosen President University.

Dalam presentasinya, Vegard Kaale memulai dengan sejarah ekonomi Norwegia yang bergantung pada perikanan, kehutanan/kayu, dan agrikultur. “Hubungan bilateral antara Indonesia dan Norwegia dibangun pada 1950 dan kemudian pada 1971, kantor Kedutaan Norwegia dibuka di Jakarta,” ungkap Vegard Kaale.

Area kerja sama antara Indonesia-Norwegia termasuk Iklim dan hutan, sumber daya kelautan, Energi dan industri maritim, Hak Asasi Manusia, dan pembangunan. Dalam hal perdagangan bilateral, Norwegia mengimpor alas kaki dan tekstil, permesinan dan barang-barang kayu dari Indonesia dan mengekspor bahan bakar, mesin dan makanan laut ke Indonesia. Perdagangan tersebut bernilai 330 Juta USD pada 2017.

Acara ditutup oleh penyerahan token apresiasi dan grup foto.