Actual

What's happening in PresUniv


Published: 29 Jan 2021

History recorded that every crisis always offers a chance to make a “leap”. How can Indonesia's education sector take advantage of the Covid-19 pandemic to make a leap? That material was discussed in the webinar “Peluang di Masa Pandemi untuk Leapfrog dalam Pendidikan”, Thursday (28.01). The webinar featured speakers: KH Abdul Wahid Maktub (former special staff of the Minister of Research, Technology and Higher Education), Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA (Governor of the National Defense Institute for the period 2011-2016). Participated in the discussion, founder of Jababeka Group and PresUniv, SD Darmono. The webinar was led by Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Rector Universitas Islam Internasional Indonesia.

According to Darmono, internet availability is a key factor for the education world to make a leap. “With the internet, we can learn anytime, from anywhere, online. The pandemic allows students to study online while working as early as possible,” he said. He said firmly, “if knowledge is not practiced, it will not make us smarter.”

Meanwhile, Abdul Wahid emphasized the importance of optimizing crisis to make the education world back to its essence, helping students identify themselves and their environment. In line with that, Prof. Budi Susilo emphasized the importance of transformation in the education world by stressing out three main elements, which are science, character, and attitude, also skill. He asserted, “Leapfrog can only happen if education’s research result is related with industrial needs.” (Silvia Desi Betrice, PR team)

 

 

 

Dunia Pendidikan Indonesia Perlu Lakukan “Lompatan”

 

Sejarah mencatat, setiap krisis selalu menawarkan kesempatan untuk melakukan lompatan. Bagaimana dunia pendidikan Indonesia memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk melakukan lompatan? Materi itulah yang dibahas dalam webinar “Peluang di Masa Pandemi untuk Leapfrog dalam Pendidikan”, Kamis (28/01). Webinar menampilkan para pembicara: KH Abdul Wahid Maktub (mantan staf khusus Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi), Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA (Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional periode 2011-2016). Ikut serta dalam diskusi, founder Grup Jababeka dan PresUniv, SD Darmono. Webinar dimoderatori oleh Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia.

Menurut Darmono, ketersediaan internet menjadi faktor kunci bagi dunia pendidikan untuk melakukan lompatan. “Dengan adanya internet, kita bisa belajar kapan saja, dari mana saja, secara online. Adanya pandemi membuat mahasiswa bisa kuliah secara online sambil bekerja sedini mungkin,” ungkapnya. Katanya tegas, “Pengetahuan itu kalau tidak dipraktekkan, tidak akan membuat kita menjadi semakin pandai.”

Sementara, Abdul Wahid menekankan pentingnya memanfaatkan krisis untuk membuat dunia pendidikan kembali ke hakikatnya, yakni membantu anak didik mengenal diri dan lingkungannya. Senada dengan itu, Prof. Budi Susilo menekankan pentingnya transformasi dalam dunia pendidikan dengan menekankan tiga unsur penting, yakni ilmu, karakter dan sikap, serta keahlian. Ia menegaskan, “Leapfrog dapat terjadi jika hasil riset dunia pendidikan terkait dengan kebutuhan industri.” (Silvia Desi Betrice, tim PR)