Actual

What's happening in PresUniv


Published: 26 Apr 2021

The Faculty of Business, President University (PresUniv), in collaboration with Widya Mandala Subaraya Catholic University (UKWMS), held a webinar on Roles of Women in Business, Education, and Society, Friday (23/4). This webinar presented three speakers, namely Prof. Felycia E. Sootarodjo, Ph.D, IPM., ASEAN Eng., Deputy Dean of the Faculty of Engineering, UKWMS, Lita Hondranata, BSc., CPA, Chief Business Officer, RMDS Narasio Data, and Gracia Paramitha Ph.D (cand.), Co-founder of Indonesian Youth Diplomacy. This webinar was hosted by Maria Jacinta Arquisola, BA, MHRM, Ph.D., Dean of Business Faculty, PresUniv.

The webinar was opened with remarks from Ir. Aning Ayucitra, ST., M.Eng.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Vice Rector I UKWMS. In her speech, she said, "a woman who has a dream will become a woman who has a vision. Let us empower each other to carry out that vision and see challenges as opportunities with mutual respect regardless of gender, race, religion, and tradition." In this webinar, Lita explained that data from the Melbourne Institute shows that women's labor force participation in Indonesia is relatively the same every year, which is around 55%. Why? Lita said, three factors make women's labor force participation in Indonesia relatively the same, namely marriage, education level, and changes in economic structure.

According to Prof. Felycia, every woman has different problems and opportunities. She said, "For example, we cannot compare the role of women in Java with other islands. Because it has a different culture. Most women in Java Island enjoy more gender equality. So, women have different opportunities so that women, especially outside Java, have a huge challenge." In line with Prof. Felycia, Gracia said, every woman has her own problems and life timeline. For that, we must be able to face these problems. "No matter how difficult the struggles we face, we must believe that there will always be light in the dark," she said. (Gilang Suryanata, PR team. Photo: Gilang Suryanata)

 

 

 

Peran Perempuan dalam Bisnis, Pendidikan dan Sosial

 

Fakultas Bisnis, President University (PresUniv), berkolaborasi dengan Universitas Katolik Widya Mandala Subaraya (UKWMS) mengadakan webinar Roles of Women in Business, Education and Society, Jumat (23/4). Webinar ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Prof. Felycia E. Sootarodjo, Ph.D, IPM., ASEAN Eng., Wakil Dekan Fakultas Teknik, UKWMS, Lita Hondranata, BsSc., CPA, Chief Business Officer, RMDS Narasio Data, dan Gracia Paramitha Ph.D (cand.), Co-founder of Indonesian Youth Diplomacy. Webinar ini dipandu oleh Maria Jacinta Arquisola, BA, MHRM, Ph.D., Dekan Fakultas Bisnis, PresUniv.

Webinar dibuka dengan sambutan Ir. Aning Ayucitra, ST., M.Eng.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., Wakil Rektor I UKWMS. Dalam sambutannya, Ia mengatakan, “perempuan yang memiliki mimpi akan menjadi wanita yang memiliki visi. Jadi, mari kita saling memberdayakan untuk menjalankan visi tersebut dan melihat tantangan sebagai kesempatan dengan saling menghormati tanpa melihat jenis kelamin, ras, agama, dan tradisi.” Pada webinar ini, Lita memaparkan data dari Melbourne Institute, partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia relatif sama setiap tahunnya, yaitu sekitar 55%. Mengapa demikian? Lita mengatakan, terdapat tiga faktor yang membuat partipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia relatif sama, yaitu pernikahan, tingkat pendidikan, dan perubahan struktur ekonomi.

Menurut Prof. Felycia, setiap perempuan memiliki masalah dan kesempatan yang berbeda-beda. Katanya, “Sebagai contoh, kita tidak bisa membandingkan peran perempuan di Pulau Jawa dengan pulau lainnya. Karena memiliki budaya yang berbeda. Kebanyakan perempuan di Pulau Jawa lebih bisa menikmati kesetaraan gender. Jadi, perempuan memiki kesempatan yang berbeda sehingga perempuan khususnya di luar Pulau Jawa memiliki tantangan yang sangat besar.” Senada dengan Prof. Felycia, Gracia mengatakan, setiap perempuan memiliki permasalahan dan timeline kehidupannya sendiri. Untuk itu, kita harus bisa menghadapi permasalahan tersebut. “Sesulit apapun perjuangan yang kita hadapi, kita harus percaya bahwa akan selalu ada cahaya dalam kegelapan,” ungkapnya. (Gilang Suryanata, tim PR. Foto: Gilang Suryanata)