Profil


Tanggal Post: 07 Jan 2022

Future leader. Itulah yang ingin digapai Rey Abraham, mahasiswa Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional, President University (PresUniv), batch 2018. Apa itu future leader, Rey? “Ia sosok yang harus bisa membawa perubahan di masyarakat,” jawabnya, tegas.

Keinginan itulah yang membuat Rey memutuskan untuk mempelajari ilmu politik. Lewat politik, ia akan mempunyai lebih banyak kesempatan untuk merumuskan kebijakan dan bahkan mengeksekusinya.

Inspirasi untuk mempelajari ilmu politik juga datang dari keluarganya. Kata Rey, beberapa anggota keluarganya memang terjun dalam dunia politik. “Saya melihat bahwa apa yang mereka kerjakan, terutama sebagai pemimpin, ternyata memiliki dampak yang sangat besar bagi masyarakat luas,” ungkapnya. Maka, setamat dari SMA Negeri 4 Denpasar, Bali, Rey memutuskan melanjutkan pendidikannya di Prodi Hubungan Internasional, PresUniv.

Selama kuliah di PresUniv, ungkap Rey, ia merasakan bahwa dirinya memiliki banyak kesempatan untuk meraih mimpinya itu. Dan, bahkan mendapatkan banyak pemahaman yang lebih luas, yakni mengenai hubungan internasional. 

Sejatinya, ungkap Rey, mulanya tidak begitu tertarik dengan dunia politik. Namun, semasa SMA, Rey melihat banyak sekali hal yang dapat diperbaiki dan dikembangkan di Indonesia jika ia memahami dan masuk ke dunia politik. Salah satunya, dengan masuk ke dunia politik, Rey bisa melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan pembuatan kebijakan.

 

Diterima Tiga Universitas Kelas Dunia

Selain politik, Rey juga mulai memperhatikan isu-isu lainnya, seperti kesenjangan sosial, kemiskinan, ketimpangan sistem pendidikan serta infrastruktur. Untuk itu, ia kemudian belajar mengenai sistem dan pengaturan di berbagai negara, terutama negara-negara maju, agar bisa diaplikasikan di Indonesia. Pengalaman dari berbagai negara tersebut ia gali melalui Prodi Hubungan Internasional. 

Kata Rey, “Melalui ilmu hubungan internasional, saya bisa mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana negara, terutama negara-negara maju, mengelola urusan domestiknya. Urusan dalam negerinya. Selain itu, hubungan internasional juga membuka kesempatan bagi Indonesia untuk bisa bekerja sama dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan negara-negara lain di dunia.”

Untuk mendukung keinginannya itu, Rey juga belajar beberapa bahasa asing. Misalnya, Rey juga belajar bahasa Prancis dan Thailand, selain juga bahasa Inggris. 

Dalam bidang politik, Rey bercita-cita untuk menjadi Menteri Luar Negeri (Menlu). Ia yakin dengan belajar lebih dalam mengenai hubungan internasional, menempuh pendidikan yang tinggi, serta menambah koneksi dan pengalaman, akan membuatnya lebih dekat dengan mimpinya tersebut. Itu sebabnya setelah lulus dari PresUniv, Rey memutuskan untuk melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Ia pun mendaftarkan diri ke berbagai universitas kelas dunia.

Meski masih berstatus calon wisudawan di PresUniv, Rey berhasil lolos seleksi masuk untuk program magister di tiga universitas kelas dunia. Tiga universitas tersebut, yaitu Masters of Philosophy in Development Studies, University of Cambridge, univeritas terbaik ketiga di dunia; Masters of Public Policy, University of Auckland, universitas peringkat ke-85 di dunia; dan Masters of International Relations and National Security, Curtin University, universitas peringkat ke-194 di dunia.

Kini, Rey tengah menimbang-nimbang mana universitas yang akan dipilihnya. Katanya, “Ada beberapa aspek yang menjadi bahan pertimbangan.” Selama masa persiapan kuliah ke luar negeri, Rey mendapatkan bimbingan langsung dari Dr. M.A.S. Hikam, APU, Kepala Prodi Hubungan Internasional, PresUniv.

Menurut Hikam, memang ada beberapa hal yang Rey perlu persiapkan sebelum dia melanjutkan kuliahnya di luar negeri. Katanya, calon mahasiswa perlu lebih terbuka, sehingga lebih dapat  memahami dan menerima kultur yang berbeda. Selain itu, calon mahasiswa juga perlu lebih fokus pada apa yang menjadi minatnya.

Kata Hikam, “Kalau saya bilang keterbukaan dalam pergaulan budaya itu bukan berarti kita lupa atau malah meminggirkan jati diri sebagai anak bangsa. Bukan itu. Fokus kepada minat juga bukan berarti tak menghiraukan masalah-masalah di luar keilmuan hubungan internasional.” Pesan itulah yang ia sampaikan kepada Rey.

 

Tips Lolos Seleksi Masuk Universitas Kelas Dunia

Selama kuliah di PresUniv, Rey tidak hanya fokus mengejar prestasi akademik. Ia juga rajin mengikuti berbagai kegiatan organisasi. Kata Rey, penting baginya untuk mencari pengalaman dalam berorganisasi dan mengikuti berbagai lomba. “Melalui organisasi, saya belajar meningkatkan berbagai kemampuan, seperti kemampuan dalam interpersonal communication dan leadership. Sementara, dengan ikut berbagai lomba, saya juga bisa memperluas koneksi,” ungkapnya. Saat kuliah, Rey mengikuti berbagai organisasi, seperti President University Model United Nations, President University Debating Society, dan AIESEC.

Menurut Rey, banyak sekali manfaat yang dirasakannya selama beroganisasi. Utamanya dalam pengembangan leadership skill, critical thinking, dan analytical skill. “Semua keterampilan ini membantu saya untuk memberikan application pendaftaran yang terbaik. Setiap universitas pasti melihat juga pengalaman dari para pendaftar dalam tanggung jawab dan kepemimpinannya. Jadi, semua pengalaman berorganisasi membuat aplikasi yang saya miliki menjadi berbeda dengan yang lain,” ujarnya.

Saat kuliah, Rey juga aktif mengikuti berbagai perlombaan. Dan, bahkan menjadi juara. Menurutnya, perlombaaan-perlombaan tersebut menambah kesiapannya untuk membiasakan diri dengan ranah politik, diplomasi, dan isu isu global lainnya. Salah satu perlombaan yang berkesan bagi Rey adalah United Nations Development Programme of International Student Energy Model UN by Universitas Indonesia yang bertajuk Renewable Energy. Setelah mengikuti perlombaan ini, ia menjadi tertarik untuk mengembangkan potensi negara dan beralih pada energi terbarukan.

Lomba ini menjadi salah satu momen yang membuatnya sadar untuk melanjutkan studinya ke tingkat S2 dengan jurusan yang relevan. Rey optimis, dengan bertambahnya ilmu dan pengetahuan, ia akan mampu membawa kontribusi positif bagi Indonesia.

Rajin mengikuti berbagai lomba juga menyadarkan Rey akan betapa pentingnya hubungan kerja sama antarnegara. Sebab, menurutnya, perubahan tidak dapat terjadi sendiri, namun membutuhkan aksi kolektif tiap aktor. Itu sebabnya dari semua jurusan program S2, Rey memilih yang terkait dengan pembentukan kebijakan dan hubungan antarnegara untuk mencapai perkembangan di setiap aspek kehidupan.

Bagi lulusan PresUniv yang ingin melanjutkan kuliahnya, Rey berpesan, untuk mencari tujuan kuliah ke luar negeri sedini mungkin. Lalu, persiapkan semua persyaratannya jauh-jauh hari. “Jangan terlalu mepet,” tegasnya. (Gilang Suryanata, tim PR. Foto: Gilang)