Profil


Tanggal Post: 09 Des 2021

Thalia De-Fatima Salsinha Soares: Semua Orang Harus Peduli dengan Masalah Lingkungan

 

Perubahan iklim. Itulah isu yang menjadi perhatian Thalia De-Fatima Salsinha Soares, alumni Program Studi Teknik Lingkungan, President University (PresUniv), batch 2017 yang diwisuda pada 2021. Thalia, begitu ia disapa, adalah mahasiswa asal Timor Leste. Kini, ia menjadi  koordinator Proyek Adaptasi Perubahan Iklim (Climate Change Adaptation atau CCA) di Plan International Timor-Leste (PITL). CCA adalah proyek yang didanai Uni Eropa untuk memperkuat kapasitas Civil Society Organization (CSO) lokal dalam adaptasi perubahan iklim.

Thalia bergabung dengan PITL sejak pertengahan Juni 2021. Dalam proyek CCA, Thalia bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan di lapangan, mengatur pertemuan dan pelatihan dengan masyarakat, memimpin pertemuan dan pelatihan dengan masyarakat, serta bekerja sama dengan perangkat desa dan komite proyek yang terkait. Ia juga memfasilitasi penyebaran pesan mengenai Disaster Risk Reduction (DRR) dan adaptasi perubahan iklim.

Proyek CCA yang sedang berjalan selama ini adalah enhancing the capacity of CSOs to raise awareness of, and promote initiatives that address climate change and its impact on sustainable development in Timor-Leste Project yang akan dilaksanakan selama tiga tahun. Thalia mengungkapkan, Timor-Leste masih sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. "Dengan adanya risiko banjir, kekeringan, genangan pesisir, dan penyakit yang akan meningkat di bawah proyeksi iklim, ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kapasitas CSO dan pemerintah daerah, sehingga lebih siap menghadapi bencana dan variabilitas iklim di semua sektor pembangunan,” jelasnya.

Lanjut Thalia, proyek ini juga membantu mempromosikan kegiatan dan kebijakan CSO yang sensitif gender dan inklusif secara sosial dalam mempersiapkan dan menanggapi dampak perubahan iklim serta berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Timor-Leste. “Tindakan ini telah membangun komunitas yang aman dan tangguh di mana perempuan atau pria menjadi peserta aktif dalam mengelola risiko perubahan iklim,” ujarnya.

Sebelumnya, Thalia pernah bekerja untuk Fundaç?o Carbon Offset (F-COTI), sebuah non-governmental organization. Ia bekerja sebagai technical advisor untuk proyek Integrating Reforestation, Biodiversity Conservation and Carbon Markets for Improved Landscape Management in Identified Upland and Coastal Areas. Proyek ini didanai oleh United Nations Development Program (UNDP). Dalam proyek ini, Thalia terlibat dalam manajemen proyek, monitor dan evaluasi, penulisan laporan, konsultasi dengan masyarakat, dan penulisan concern dari masyarakat.

 

Tertarik Isu Lingkungan Sejak SMA

Sejak SMA, Thalia sudah tertarik dan memiliki semangat yang kuat mengenai isu-isu perubahan iklim dan perlindungan lingkungan. Ia bercerita, “Saya dan teman melakukan proyek dasar sekolah untuk membersihkan lingkungan pada area permukiman. Kami secara aktif terlibat dalam proyek tersebut untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang salah satu masalah lingkungan yang ada di Timor.” Ia juga berperan untuk Dili Model United Nations (DMUN) di Kementerian Sosial dan Solidaritas, di mana ia mewakili Jerman dalam komite United Nations Framework Convention of Climate Change (UNFCCC).

Katanya, “Saya menyukai simulasi debat PBB tentang isu perubahan iklim dari masing-masing negara perwakilan di mana kami menunjukkan atau meningkatkan keterampilan negosiasi dan kepemimpinan kami. Saat itulah semangat saya meningkat untuk melawan perubahan iklim, terutama di Timor-Leste. Saya juga memutuskan untuk mengambil Prodi Teknik Lingkungan di President University.”

Selama kuliah, Thalia merupakan salah satu anggota Humas President University Major Association (PUMA) Teknik Lingkungan pada tahun 2019-2020. Setiap tahun, PUMA Teknik Lingkungan mengadakan kompetisi Eco Brilliant Idea yang mengundang siswa SMA setempat untuk berpartisipasi dalam memberikan ide atau proyek mereka tentang mitigasi perubahan iklim dan peserta yang memiliki ide atau proyek terbaik mendapat penghargaan.

Thalia menyampaikan, perubahan iklim merupakan salah satu isu global yang kita hadapi saat ini. Ia berpesan, “Semua orang di bumi harus peduli dengan masalah ini. Sebab ini merupakan ancaman signifikan bagi kehidupan, lingkungan, dan ekonomi kita. Jika bukan kita yang menjaga alam, siapa lagi? Ini adalah satu-satunya planet yang kita miliki. Kita semua harus memperhatikan masalah lingkungan dan harus mengambil tindakan untuk mengurangi dampak perubahan iklim.” (Gilang Suryanata, tim PR. Foto: Thalia)