Aktual

Berita terkini di PresUniv


Tanggal Post: 26 Nov 2021

Selasa (23/11), Biro Student Affairs, President University (PresUniv), menggelar diskusi dengan Duta Besar Indonesia untuk Afghanistan, Dr. Arief Rahman, MD. Diskusi dilaksanakan secara hybrid. Peserta dalam jumlah terbatas hadir di Conference Room, kampus PresUniv, di Jababeka Education Park, kawasan industri Jababeka, Cikarang. Sementara, peserta lainnya hadir secara online. Dalam diskusi tersebut Dubes Arief Rahman memaparkan topik Peran Indonesia dalam Menjaga Perdamaian di Afghanistan. Diskusi dipandu oleh Dr. Endi Haryono, M.Si, Dekan Fakultas Humaniora, PresUniv.

Afghanistan disebut sebagai “jantung”nya Asia, karena posisinya yang terletak di tengah-tengah benua Asia. Kata Arief Rahman, “Jika ingin menjadi penguasa dunia, kuasailah Asia. Dan, Afghanistan menjadi penting, karena negara itu adalah jantungnya Asia.” Maka, tak heran kalau sejumlah negara di dunia, seperti Romawi, Turki, Mongolia, Inggris, Uni Soviet (sebelum pecah), China, termasuk para mogul dari India, dan Amerika Serikat, ingin menguasai Afghanistan. Namun, semuanya gagal.

Sejak 15 Januari 2021, Pemerintahan Afghanistan dikendalikan oleh kelompok Taliban yang menyebut diri sebagai Emirat Islamic Afghanistan (EIA). Menurut Arief Rahman, EIA memposisikan diri sebagai pembela rakyat miskin dari penguasa yang korup. “Mereka ingin membangun pemerintahan yang inklusif dan menjadikan Afghanistan sebagai negara yang terbuka, modern, dan siap bekerja sama dengan negara manapun,” ungkap Arief. Dalam konteks ini, lanjut Arief, Indonesia bisa berperan dengan berperan aktif membangun atmosfer perdamaian di Afghanistan melalui soft power diplomacy, seperti diplomasi budaya dan pendekatan hati ke hati. (JB Susetiyo, tim PR. Foto: Silvia)