Aktual

Berita terkini di PresUniv


Tanggal Post: 08 Sep 2021

Penyebaran Covid-19 masih terjadi di Indonesia. Semua orang wajib bekerja sama mencegah penyebaran virus ini. Demikian disampaikan Drs. Antonius Suhartomo, M.Eng.Sc., M.M., Ph.D., Kaprodi Teknik Elektro, President University (PresUniv), dalam webinar “Why do We Must be Vaccinated”. Webinar yang diselenggarakan oleh President University Major Association (PUMA) Teknik Elektro, Sabtu (21/8), ini dihadiri oleh sebanyak 393 peserta. Topik yang dibahasa adalah mengenai program vaksinasi Covid-19 dari sudut pandang psikologi. Adapun narasumber yang diundang oleh PUMA Teknik Elektro PresUniv adalah Dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ, Kepala Departemen Psikiatri, Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan.

Dalam materinya, Zulvia mengapresiasi mahasiswa Teknik Elektro karena menyikapi program vaksinasi dengan perspektif yang berbeda. Menurutnya, bukan waktunya lagi membahas tentang vaksin, jenis dan manfaatnya, karena sudah banyak informasi mengenai hal tersebut. Itu sebabnya Zulvia membahas mengapa masih ada orang yang menolak vaksin. Ia menemukan, metode yang digunakan, seperti penjelasan yang berulang disertai dengan bukti dan klarifikasi, ternyata kurang tepat. “Untuk orang yang berpikiran terbuka, cara ini mungkin besar berhasil. Namun, untuk orang yang anti vaksin, itu tidak efektif,” katanya. Mengutip riset, orang yang anti vaksin sebenarnya tidak kekurangan informasi. “Mereka mereka meluangkan banyak waktu untuk mencari info mengenai vaksinasi di internet,” cetus Zulvia. 

Ia lalu menjabarkan empat alasan mengapa orang menolak vaksinasi, yakni banyaknya teori konspirasi mengenai vaksin Covid-19, rasa muak atau fobia terhadap rumah sakit/darah/jarum suntik, menolak karena merasa terancam atau kehilangan kebebasannya, dan pengaruh ideologi individualisme yang dianut oleh beberapa orang. “Orang-orang dengan ideologi ini merasa hidup mereka adalah milik mereka, bukan pemerintah. Jadi, mereka merasa berhak memutuskan hidupnya sendiri, termasuk menerima atau menolak vaksinasi Covid-19,” jelasnya. (Steven Chaniago, tim PR. Foto: Steven)