Published: 03 Dec 2020

The industrial sector should not focus on business only, but also pay attention to other aspects such as safety and health. This notion was conveyed by Diana Anizar, EHS & Compliance Manager of PT Mattel Indonesia, in an e-Studium General entitled "Career and Leadership: Environmental, Health & Safety Improvements through Employee Engagement Programs". The webinar held by the Environmental Engineering Student Association (PUMA), President University, on Tuesday (12/1) aims to introduce career opportunities in the field of Environmental Engineering.

In her presentation, Diana explained how Mattel Indonesia needs to pay attention to every process of the making of Barbie dolls and Hot Wheels by prioritizing safety, durability, and quality. "We are also based on care. We care about government regulations, the environment around Mattel Indonesia, and especially the welfare of our employees. One of them, is realized through an engagement program, play with care. In the implementation, this program has produced satisfactory results which increased the employee’s self-performance and reducing corporate crises,” said Diana.

This webinar was attended by all 2020 Environmental Engineering students. They were enthusiastic about the webinar. They also asked many questions to Diana, who already has 26 years of career at Mattel Indonesia, in the question and answer session. (GN/SL)

 


 

Peluang Karier bagi Prodi Teknik Lingkungan

 

Sektor industri tak boleh hanya fokus pada bisnis, tapi juga harus memperhatikan aspek-aspek lainnya, seperti keamanan dan kesehatan. Hal ini disampaikan oleh Diana Anizar, EHS & Compliance Manager dari PT Mattel Indonesia, dalam e-Studium General bertajuk “Career and Leadership: Environmental, Health & Safety Improvements through Employee Engagement Programs”. Webinar yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa (PUMA) Teknik Lingkungan, President University, Selasa (1/12) ini bertujuan memperkenalkan peluang karier yang sesuai dengan bidang ilmu Teknik Lingkungan.

Dalam pemaparannya, Diana menjelaskan tentang bagaimana Mattel Indonesia harus memperhatikan setiap proses pembuatan boneka Barbie dan Hot Wheels dengan mengutamakan keamanan, ketahanan, dan kualitas. “Kami juga berdasar pada sikap kepedulian. Kami peduli terhadap peraturan pemerintah, keadaan lingkungan sekitar Mattel Indonesia, dan terutama pada kesejahteraan karyawan. Itu, salah satunya, kami wujudkan melalui engagement program, yaitu play with care. Dalam implementasinya, program ini membuahkan hasil yang memuaskan, yaitu meningkatkan self-performance karyawan dan mengurangi krisis perusahaan,” ujar Diana.

Webinar ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa Teknik Lingkungan angkatan 2020. Para mahasiswa sangat antusias dengan webinar tersebut. Banyak pertanyaan yang mereka lontarkan kepada Diana, yang sudah 26 tahun berkarier di Mattel Indonesia, saat sesi tanya jawab. (GN/SL)