Published: 04 Aug 2020

Cases of sexual violence in Indonesia continue to increase from year to year. The National Commission on Violence Against Women (Komnas Perempuan) recorded a huge number as 431,471 cases of violence against women occurred throughout 2019. This fact has concerned Rey Abraham, a student of International Relations President University batch 2018. "As a part of the young generation, I would like to participate in formulating policy recommendations and solutions to reduce the number of violence in Indonesia. For that reason, I am very happy to be able to do it through my participation in the Indonesian Youth Conference on Violence competition," Rey said.

The Indonesian Youth Conference on Violence (IYCV) is a competition organized by a non-profit organization called Katalisator Muda Indonesia. In this competition, Rey played the role of the representative of the West Java province. After conducting research, presenting, discussing, and formulating solutions about sexual violence that occurred in West Java, Rey won the Best Delegate award.

The recommendation proposed by Rey is an application called AKSI (Anti Kekerasan Seksual Indonesia) to facilitate the mitigation, investigation, and the report of victims of sexual violence cases. In addition, Rey also underlined the importance of education about sexual violence in the family environment, where many cases of violence were carried out by their own family members. (SL)

 


 

Rey Abraham Usulkan Aplikasi AKSI (Anti Kekerasan Seksual Indonesia) untuk Mengurangi Angka Kekerasan di Indonesia

 

Kasus kekerasan seksual di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat angka yang cukup besar, yaitu sebanyak 431.471 kasus kekerasan terhadap perempuan terjadi sepanjang tahun 2019. Kenyataan ini dianggap memprihatinkan oleh Rey Abraham, mahasiswa Hubungan Internasional President University angkatan 2018. “Sebagai anak muda, saya ingin berpartisipasi dalam pembentukan rekomendasi kebijakan dan solusi untuk mengurangi angka kekerasan di Indonesia. Untuk itu, saya sangat senang dapat melakukannya melalui kompetisi Indonesian Youth Conference on Violence,” ujar Rey.

Indonesian Youth Conference on Violence (IYCV) merupakan sebuah kompetisi yang diadakan oleh sebuah organisasi nirlaba bernama Katalisator Muda Indonesia. Dalam kompetisi ini, Rey memainkan peran sebagai perwakilan provinsi Jawa Barat. Setelah melakukan penelitian, mempresentasikan, membahas, serta merumuska solusi tentang kekerasan seksual yang terjadi di Jawa Barat, Rey berhasil meraih penghargaan Best Delegate.

Adapun rekomendasi yang diajukan Rey dalam kesempatan ini adalah aplikasi bernama AKSI (Anti Kekerasan Seksual Indonesia) untuk mempermudah mitigasi, investigasi, dan pelaporan korban kasus kekerasan seksual. Selain itu, Rey juga menggarisbawahi pentingnya edukasi mengenai kekerasan seksual di lingkungan keluarga, di mana banyak kasus kekerasan dilakukan oleh anggota keluarga sendiri. (SL)