Actual

What's happening in PresUniv


Published: 12 Jul 2019

The 2019 election was an important moment because this was the first time since 1955 that elections were held simultaneously to elect presidents-vice presidents, members of the DPR, DPD, as well as legislative members at all levels starting from DPRD district/city to province.

There are several prominent issues and phenomena in the 2019 General Election. First, the 2019 general election is the indicator or even manifestations of political tendencies that also occur in some countries with a majority Muslim population, namely strengthening Muslim politics and re-emergence of debates between nation-states versus Islamic states. Second, the extensive phenomenon of post-truth, the use of social media in campaigns, the spread of hoax, and several other related problems. Third, the vote acquisition for different legislative elections and presidential elections from different provinces.

Those issues and phenomena are worthy to be recorded and documented academically with discussions covering analysis, notes, reflections, and recommendations. For this reason, President University together with the University of Krisnadwipayana are collaborating to make academic documentation of the 2019 General Election and subsequent events through the 2019 General Election Workshop (Lokakarya Pemilu 2019).

The workshop calls academics, journalists, observers, and practitioners to write a number of notes and analysis on the 2019 General Election and the post-election socio-political dynamics. Furthermore, 12 selected articles will be presented at the workshop which will be held on July 25, 2019 in the Conference Room, President University, Kota Jababeka, Cikarang. The committee provides accommodation for workshop participants. The selected articles will also be published in the printed and electronic books (e-books).

The article manuscripts - around 2000 words - can be sent by e-mail to endi@president.ac.id with the deadline for submission on July 18, 2019.

 


 

Pemilu 2019 merupakan momen penting, karena inilah untuk pertama kalinya sejak tahun 1955 pemilu diadakan secara serentak untuk memilih presiden-wakil presiden, anggota DPR, DPD, serta anggota legislatif pada semua tingkatan mulai dari DPRD kabupatan/kota hingga provinsi.

Ada beberapa isu atau fenomena yang menonjol pada pemilu 2019. Pertama, pemilu 2019 menjadi sekaligus indikator atau bahkan manifestasi dari kecenderungan politik yang juga terjadi di beberapa negara dengan penduduk mayoritas muslim, yakni penguatan politik muslim dan kemunculan kembali debat negara-bangsa versus negara Islam. Kedua, meluasnya fenomena post-thruth, penggunaan sosial-media dalam kampanye, penyebaran hoaks, dan beberapa problem lain yang terkait. Ketiga, perolehan suara dukungan untuk pileg dan pilpres yang berbeda dari provinsi-provinsi yeng berbeda.  

Berbagai isu dan fenomena itu layak dicatat dan didokumentasikan secara akademik dengan pembahasan yang mencakup analisis, catatan, refleksi, dan beberapa rekomendasi terkait. Untuk itu, President University (Universitas Presiden) bersama Universitas Krisnadwipayana bekerjasama membuat dokumentasi akademik atas Pemilu 2019 dan peristiwa-peristiwa setelahnya melalui kegiatan Lokakarya Pemilu 2019.

Lokakarya ini mengundang akademisi, wartawan, pengamat, dan praktisi untuk menulis sejumlah catatan dan analisis tentang Pemilu 2019 dan dinamika sosial-politik pasca pemilu baru lalu. Selanjutnya, 12 tulisan terpilih akan disajikan pada lokakarya yang akan diadakan pada tanggal 25 Juli 2019 di Conference Room, Kampus President University, Kota Jababeka, Cikarang.  Panitia menyediakan penginapan dan akomodasi untuk peserta lokakarya. Tulisan-tulisan yang terpilih itu juga akan diterbitkan dalam bentuk buku cetak maupun elektronik (e-book).

Naskah tulisan – sekitar 2000 kata – dapat dikirim melalui surat elektronik (e-mail) ke alamat endi@president.ac.id dengan batas akhir pengiriman tanggal 18 Juli 2019.