Actual

What's happening in PresUniv


Published: 13 Dec 2018

International Relation Study Program of President University held an event “Debriefing Forum V: Indonesia’s Foreign Policy in South Pacific Region” delivered by H.E Dr. Gary R.M. Yusuf (Ambassador of the Republic Indonesia for Republic of Fiji, Republic of Kiribati, Republic of Vanuatu, and Tuvalu 2014-2017) and Mr. Eko Hartono (BPPK Secretary of Foreign Ministry). The event was held in building B President University, on December 11, 2018. It was attended by Dr. Endi Haryono, S.IP., M.SI (Dean School of Humanities), Hendra Manurung, S.IP., MA (Head of Study Program), and approximately 50 students and lecturers. The event aimed to explain the border issues related in the South Pacific region and Papua.

Program Studi Hubungan Internasional dari President University mengadakan acara “Debriefing Forum V: Indonesia’s Foreign Policy in South Pacific Region” yang disampaikan oleh H.E Dr. Gary R.M. Yusuf (Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Fiji, Republik Kiribati, Republik Vanuatu, dan Tuvalu 2014-2017) dan Bapak Eko Hartono (Sekretaris BPPK Kementerian Luar Negeri). Acara tersebut diadakan di kampus President University, pada tanggal 11 Desember 2018 dan dihadiri oleh Dr. Endi Haryono, S.IP., M.SI. (Dekan Fakultas Humaniora), Hendra Manurung, S.IP., MA. (Ketua Program Studi), dan setidaknya 50 mahasiswa dan dosen. Seminar ini bertujuan untuk menjabarkan tentang isu-isu perbatasan negara-negaradi wilayah Pasifik Selatan dan juga Papua.

Eko Hartono gave an opening remark at the seminar. ”With this we can embrace foreign policy making. The ambassador will not only engage in bilateralism but also discussed issues. We also will discuss the South Pacific State, especially in parts of Papua, because of border problems,” said Mr. Eko.

Eko Hartono menyampaikan sambutan pembuka dalam acara tersebut. “Dengan ini kita dapat menyerap pembuatan kebijakan luar negeri. Bapak Duta Besar tidak akan hanya menjelaskan dalam hubungan bilateral namun juga mendiskusikan masalah. Kita juga akan membahas negara-negara di kawasan Pasifik Selatan, khususnya Papua karena permasalahan batas,” ujar Bapak Eko.

H.E Dr. Gary R.M Yusuf elaborated the foreign policy carried by Indonesia in the South Pacific region. He was also explained the situation when Organisasi Papua Merdeka provoke South Pacific region countries against Indonesian government. “Republic of Fiji was isolated because of the region was being threatened by rapid growth. Indonesia was the only country which supporting Republic of Fiji. That is why Republic of Fiji always supported Indonesian integrity in Papua,” said Mr. Gary. H.E Dr.

Gary R.M Yusuf menjelaskan mengenai kebijakan luarn negeri yang diampu oleh Indonesia di kawasan Pasifik Selatan. Ia juga menjelaskan mengenai situasi ketika Organisasi Papua Merdeka tengah memprovokasi negara-negara di kawasan tersebut untuk melawan pemerintah Indonesia. Republik Fiji diisolasi karena kawasan itu terancam oleh pertumbuhan yang cepat. Indonesia adalah satu-satunya negara yang mendukung Republik Fiji. Itulah mengapa Republik Fiji selalu mendukung integritas Indonesia di Papua,” ungkap Bapak Gary.

The seminar closed with a question and answer session and the handover of token of appreciation by Hendra Manurung, S.IP., MA.

Seminar ditutup dengan sesi tanya jawab dan penyerahan tanda penghargaan oleh by Hendra Manurung, S.IP., MA.