Actual

What's happening in PresUniv


Published: 20 Jun 2017

Jakarta, Indonesia — Handa S. Abidin, Ph.D., Vice Rector for Partnership and Communication and one of the lecturers in Law study programme of President University was invited as one of the guest speakers in “Financial Technology Company: Sebuah Babak Baru Evolusi Industri Keuangan” that was held by Indonesia Finance and Banking Club in collaboration with Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republic of Indonesia, and Management Master Programme Universitas Indonesia. The event took place in Auditorium Management Master Programme Universitas Indonesia, Jakarta (15/6) and attended by Imansyah, Deputy Commissioner Management Strategic Otoritas Jasa Keuangan Republic of Indonesia.

The seminar aimed to give an understanding on potencies that might appear from the rapid growth of financial technology especially in Indonesia. To achieve the objective, it is needed to have opinion from experts in this field.

Financial technology industry is growing fast. The velocity of money in financial technology in Indonesia is predicted to reach nearly 250 trillion Rupiah in 2017 according to Statistica.

Handa sees that financial technology regulations should protect and be beneficial for people as the users, financial technology organizer, and also for Indonesia as a whole.

“President University is on preparations to create business incubator that could be used by all its students in starting their start-up business, including the financial technology-based start-up. Integrated with the business incubator, there will be a law consultant institution that will help the process of administration and permission related to the creation of start-up business”, said Handa.

Furthermore, he believed that higher education institutions in Indonesia should not fall behind the technology. (SL)


Jakarta, Indonesia — Handa S. Abidin, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Komunikasi yang juga merupakan salah satu dosen Program Studi Hukum di President University diundang menjadi pembicara dalam acara “Financial Technology Company: Sebuah Babak Baru Evolusi Industri Keuangan” yang diselenggarakan oleh Indonesia Finance and Banking Club bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia, dan Program Master Manajemen Universitas Indonesia, Jakarta (15/6) dan dihadiri oleh Imansyah, Deputi Komisioner Manajemen Strategis Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia.

Seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai potensi-potensi yang mungkin muncul dari pesatnya pertumbuhan teknologi keuangan khususnya di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan opini dari para pakar dibidangnya.

Industri teknologi keuangan di Indonesia berkembang sangat pesat. Di Indonesia, perputaran uang dalam industri tersebut diperkirakan akan mencapai 250 triliun Rupiah pada tahun 2017 berdasarkan Statistica.

Handa Abidin mengatakan regulasi financial technology harus melindungi dan bermanfaat bagi masyarakat sebagai pengguna, penyelenggara teknologi keuangan, dan juga bagi Indonesia secara keseluruhan.

“President University sedang dalam persiapan mendirikan suatu inkubator bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa President University dalam memulai usaha startup-nya, termasuk startup yang bergerak di bidang teknologi keuangan. Terintegrasi dengan inkubator bisnis, akan didirikan sebuah lembaga konsultasi hukum yang akan membantu proses perizinan dan administrasi terkait dengan pendirian startup tersebut”, ujar Handa.

Lebih jauh lagi, Handa percaya bahwa institusi pendidikan tinggi di Indonesia tidak boleh tertinggal oleh perkembangan teknologi yang pesat. (SL)