Actual

What's happening in PresUniv


Published: 16 Jan 2019

In Indonesia, corruption is an acute and endemic disease in all government/private sectors and various regions. According to Prof. Firmanzah, Ph.D, Rector of Paramadina University, corruption can cause low and inefficient productivity. Those are the thoughts stated by Prof. Firmanzah, PhD in a sharing session with the Rectorate, Deans and Head of Study Programs at President University, Cikarang, Bekasi (1/15).

"Higher education is one of the important pillars in realizing a corruption-free Indonesia by educating human resources who have integrity, able to improve the system and also able to help raising critical mass," explained Prof. Firmanzah, Ph.D.

In line with the statement above, according to Dr. Jony Oktavian Haryanto, Rector of President University who was also present in the event, anti-corruption education in higher education is important not only on campus but also need to have an impact until they graduate. "Later when they become entrepreneurs or employees of a company, we hope they don’t start or carried by corruption around them," explained Dr. Jony Oktavian Haryanto.


Di Indonesia, korupsi sudah seperti penyakit yang akut dan endemik di semua sektor pemerintah/ swasta dan berbagai daerah. Bahkan menurut Prof. Firmanzah, Ph.D, Rektor Universitas Paramadina, korupsi dapat membuat produktifitas menjadi rendah dan tidak efisien. Demikianlah beberapa pemikiran yang disampaikan oleh Prof. Firmanzah, Ph.D dalam sharing session dengan jajaran Rektorat, Dekan dan Kepala Program Studi di President University, Cikarang, Bekasi (15/1).

“Perguruan tinggi menjadi salah satu pilar penting dalam mewujudkan Indonesia bebas korupsi dengan mendidik sumber daya manusia yang memiliki integritas, mampu memperbaiki sistem dan juga membantu memunculkan critical mass,” jelas Prof. Firmanzah, Ph.D.

Senada dengan pernyataan di atas, menurut Dr. Jony Oktavian Haryanto, Rektor President University yang juga hadir, pendidikan anti korupsi di perguruan tinggi bertanggung jawab tidak hanya saat di kampus semata namun juga harus berdampak sampai mereka lulus nanti. “Kelak ketika menjadi pengusaha atau karyawan perusahaan jangan sampai justru memulai atau bahkan terbawa dengan iklim korupsi di sekitarnya,” jelas Dr. Jony Oktavian Haryanto.