Actual

What's happening in PresUniv


Published: 01 Nov 2018

Jakarta, Indonesia—President University held a general lecture entitled “Disaster: Why and What Should We Do?” and took place in Menara Batavia, Jakarta on Wednesday (31/10). The lecture was delivered by Prof. J. Scott Younger, International Chancellor of President University and attended by approximately 60 students from various majors.

This public lecture was held because lately there were disasters happened in Indonesia. The seminar explained various types of disasters that occurred in other countries including Indonesia. In the event, Prof. Scott Younger explained the history of natural disasters that have occurred in Indonesia, why natural disasters occur, and disaster management.

As an earthquake and tsunami had recently hit Palu and Donggala, in addition to material and non-material losses, there are also environmental damages, one of them is soil liquefaction. Soil liquefaction is a phenomenon that occurs when saturated soil loses strength and stiffness due to some tensions, such as sudden earthquake or changes in tension, so that dense soils change into heavy liquid or water. This liquefaction results in the soil’s carrying capacity loss.

"Disaster which happened in Palu caused land liquefaction and Civil Engineering study program happens to has a subject Engineering Geology and Soil Mechanics. This course is very related to the incident of Liquefaction in Palu. I hope with this event, students will be more responsive to disasters and their social awareness and scientific skill will increase after attending this seminar," said Roselina, Head of Civil Engineering Study Program President University.

Eur.Eng. Dr. J. Scott Younger, OBE, FICE serves as International Chancellor of President University. Eur.Eng. Dr. Younger is a recognized leader in infrastructure development across Southeast Asia.

The event closed with a question and answer session and a group photo.


Jakarta, Indonesia—President University menyelenggarakan kuliah umum yang bertajuk “Disaster: Why and What Should We Do?” dan diselenggarakan di Menara Batavia, Jakarta pada Rabu (31/10). Kuliah tersebut disampaikan oleh Prof. J. Scott Younger yang merupakan International Chancellor dari President University dan dihadiri oleh setidaknya 60 mahasiswa dari berbagai jurusan.

Kuliah umum ini diselenggarakan karena belakangan ini sering terjadi bencana terutama di Indonesia. Seminar ini menjelaskan tentang berbagai macam bencana yang terjadi di negara-negara lain termasuk Indonesia.  Dalam acara tersebut, Prof. Scott Younger menjelaskan mengenai sejarah bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia, mengapa bencana alam bisa terjadi, dan cara menangani bencana alam tersebut.

Seperti halnya bencana alam gempa dan tsunami yang belum lama menimpa Palu dan Donggala, selain kerugian materil dan non materil, terdapat pula kerusakan lingkungan salah satunya adalah pencairan tanah atau likuifaksi tanah (soil liquefaction). Likuifaksi tanah adalah fenomena yang terjadi ketika tanah yang jenuh atau agak jenuh kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat adanya tegangan, misalnya getaran gempa bumi atau perubahan ketegangan lain secara mendadak, sehingga tanah yang padat berubah wujud menjadi cairan atau air berat. Likuifaksi di Palu terjadi karena ada guncangan. Likuifaksi ini mengakibatkan terjadinya lepas nya daya dukung tanah.

“Bencana di palu terjadi likuifaksi tanah dan prodi Teknik Sipil terdapat mata kuliah engineering geology dan soil mechanics. Mata kuliah ini sangat berkaitan dengan kejadian Likuifaksi di Palu tersebut. Saya harap dengan adanya acara ini, mahasiswa lebih tanggap akan bencana dan rasa sosial serta keilmuan mereka akan meningkat setelah menghadiri seminar ini,” ungkap Roselina, Kepala Program Studi Teknik Sipil President University.

Eur.Eng. Dr. J. Scott Younger, OBE, FICE menjabat sebagai International Chancellor di President University. Eur.Eng. Dr. Younger merupakan pemimpin terkenal di bidang pengembangan infrastruktur di Asia Tenggara.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dan foto bersama.