Actual

What's happening in PresUniv


Published: 06 Dec 2017

Jakarta, Indonesia—President University (PresUniv) was represented by 13 international students from 12 countries in a Focus Group Discussion (FGD) themed “Preparing for a World Indonesianists Congress: Role of Generation Z” held in Hotel Borobudur, Jakarta (4/12). This event was organized by the Ministry of Foreign Affair Republic of Indonesia, aimed to provide forum for future an Indonesianist and to channel their attention and interests about Indonesia. According to Dr. Max R. Lane, a writer and lecturer on Indonesian politics, history and literature and Southeast Asian affairs, Indonesianists are the people who dedicated him/herself academically in Indonesia.

This event was also representing an early joint effort to bring Indonesianists community in a discussion to prepare an Indonesianists’ Congress. The event attended by AM Fachir (Vice Minister of Foreign Affairs Republic of Indonesia, Dr. Siswo Pramono (Director General of Policy Development and Analysis Agency), Priyanti Gagarin Jatmiko- Singgih (Special Advisor for the Foreign Minister on Politics, Law and Security), and about 80 foreign students who are studying in Indonesia. The event opened by remarks from Dr. Siswo Pramono opened the event with a remark, followed by Priyanti Gagarin who did a Batik (an Indonesian cultural clothing) workshop.

Furthermore, according to Dr. Lane, a true Indonesianist needs to understand and love Indonesian culture.

“It is impossible for a person to understand a nation without knowing its culture. Thus, culture is an important factor in the process of self-building of an Indonesianist identity,” said Dr. Lane.

The FGD consists of two panels. The first is the Indonesianists panel that consists of foreign panelists. It discussed the significance of Indonesianists and they roles in the society.

The second is an academic panel that included representatives from Indonesian universities and think tanks. It discussed how Indonesian universities and think tanks could support Indonesian scholars, or those who have interests in foreign culture, to become Indonesian foreign countries’ specialists inline with the increasing role of Indonesia in the region and the world.

“We are happy that we are invited in such event. We got to learn more about Batik which is a very important cultural heritage in Indonesia. I also got to learn and share my opinion with my fellow Indonesianists. We know that we can be ambassador for the country,” said Nicole, one of the representative from PresUniv.(SL)


Mahasiswa Asing President University Menghadiri Focus Group Discussion yang Diadakan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Jakarta, Indonesia—President University (PresUniv) diwakili oleh 13 mahasiswa asing yang berasal dari 12 negara dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang bertema “Preparing for a World Indonesianists Congress: Role of Generation Z (Mempersiapkan Kongres Dunia Indonesianis: Peran Generasi Z)” yang dilaksanakan di Hotel Borobudur, Jakarta (4/12). Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang bertujuan untuk menyajikan forum untuk Indonesianis masa depan dan menyalurkan perhatian dan ketertarikan mereka terhadap Indonesia. Menurut Dr. Max R. Lane, seorang penulis dan dosen politik Indonesia, sejarah dan literatur, dan urusan Asia Tenggara, Indonesianis adalah orang-orang yang mendedikasikan dirinya secara akademis di Indonesia.

Acara Ini merupakan awal dari usaha bersama untuk mengajak masyarakat Indonesianis dalam diskusi untuk mempersiapkan kongres Indonesianis. Acara ini dihadiri oleh AM Fachir (Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia), Dr. Siswo Pramono (Direktur Jenderal Badan Pengembangan dan Analisis Kebijakan), Priyanti Gagarin Jatmiko-Singgih (Penasihat Khusus Menteri Luar Negeri Bidang Politik, Hukum dan Keamanan), dan setidaknya 80 mahasiswa asing yang tengah belajar di Indonesia. Dr. Siswo Pramono membuka acara ini dengan kata sambutan dan dilanjutkan oleh Priyanti Gagarin yang membawakan sebuah workshop mengenai Batik.

Menurut Dr. Lane, seorang Indonesianis sejati harus memahami dan mencintai kebudayaan Indonesia.

“Sangatlah tidak mungkin bagi seseorang untuk memahami sebuah bangsa tanpa mengetahui budayanya. Oleh karena itu, budaya adalah faktor penting dalam proses pembangunan karakter dari identitas seorang Indonesianis,” ujar Dr. Lane

FGD ini terdiri dari dua panel. Panel pertama merupakan panel Indonesianis yang diikuti oleh panelis asing. Sesi ini mendiskusikan makna dari seorang Indonesianis dan perannya dalam masyarakat.

Panel kedua merupakan panel akademik dengan narasumber dari perwakilan beberapa universitas di Indonesia dan think tanks (grup peneliti). Sesi kedua membahas bagaimana universitas di Indonesia dan think tanks dapat mendukung pelajar Indonesia atau mereka yang tertarik pada kebudayaan luar untuk menjadi spesialis negara lain, sejalan dengan peran Indonesia yang terus bertambah di dunia.

“Saya senang diundang di acara ini. Saya dapat belajar lebih banyak mengenai Batik yang merupakan warisan budaya penting di Indonesia. Saya juga dapat belajar dan berbagi opini saya dengan teman-teman Indonesianis yang lain. Kami tahu bahwa kami bisa jadi duta bagi Indonesia,” ucap Nicole, salah satu perwakilan dari PresUniv.