Published: 19 Jan 2018

Cikarang, Indonesia—President University (PresUniv) held a guest lecture themed “Kingdom of Cambodia's education system: prospect and retrospect” on Tuesday. The lecture was delivered directly by the Ambassador of Cambodia to Indonesia, His Excellency Hor Nambora. The event was attended by Vice Rector for Communication and Partnerships, Handa S. Abidin, SH., LL.M., Ph.D, Director for International Partnerships, Marissa N. Astika, M.B.A., and approximately 100 students and lecturers.

In this general lecture, Ambassador Hor Nambora introduced culture and Cambodian culture, and expressed his admiration toward Pancasila, culture and Indonesian natural beauty. “I feel so close with Indonesia rather than other country. Mainly because of the beauty of this country, tolerance, and respect of Indonesia is amazing,” said Hor Nambora.

Hor Nambora, who has been an ambassador for a number of countries and a career as a diplomat for 24 years, conveys the history of the education system in Cambodia. He said, "Initially, education in Cambodia was carried out by Buddhist monks and then spread throughout Cambodia." He also described the dark period in Cambodia when the Khmer Rouge regime came to power.

On the same day, Hor Nambora also signed a memorandum of agreement in education with PresUniv. Both parties agree to implement the student exchange program. "Through this partnership, we hope that relations between Indonesia and Cambodia can be strengthened. Also, hopefully the cooperation between PresUniv and universities in Cambodia can be realized immediately," said Handa Abidin.


Cikarang, Indonesia—President University (PresUniv) menggelar kuliah tamu bertopik “Kingdom of Cambodia's education system: prospect and retrospect”  pada Selasa (16/1). Kuliah yang dilaksanakan di ruang B106, Gedung B, Kampus PresUniv, tersebut disampaikan langsung oleh Duta Besar Kamboja untuk Indonesia, His Excellency Hor Nambora.  Kuliah tamu tersebut juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Komunikasi dan Kerja Sama PresUniv, Handa S. Abidin, SH., LL.M., Ph.D, Direktur Kerja Sama Luar Negeri, Marissa N. Astika, M.B.A., dan sekitar 100 mahasiswa dan dosen.

Dalam kesempatan kuliah tamu tersebut, Dubes Hor Nambora juga memperkenalkan budaya dan sejarah Kamboja, serta mengungkapkan kekagumannya terhadap Pancasila, budaya dan keindahan alam Indonesia. “Saya merasa sangat dekat dengan Indonesia ketimbang dengan negara lain, terutama karena  keindahan alamnya, sikap tolerasi dan sikap saling menghormati sangat memukau,” ujar Hor Nambora.

Hor Nambora, yang pernah menjadi dubes untuk sejumlah negara dan berkarier sebagai diplomat selama 24 tahun ini, menyampaikan sejarah sistem pendidikan di Kamboja. Katanya, “Awalnya pendidikan di Kamboja dilaksanakan oleh para biksu Buddha dan selanjutnya menyebar luas ke seluruh Kamboja.” Ia juga memaparkan masa gelap di Kamboja saat rezim Khmer Merah berkuasa.

Pada hari yang sama, Hor Nambora juga menandatangi nota kesepakatan kerja sama di bidang pendidikan dengan PresUniv. Kedua belah pihak setuju untuk melaksanakan program pertukaran pelajar. “Melalui kerja sama ini, kami harap hubungan Indonesia dan Kamboja dapat semakin erat. Juga, semoga kerja sama antara PresUniv dengan universitas yang ada di Kamboja dapat segera direalisasikan,” ujar Handa Abidin.