Published: 27 Nov 2017

President University, Cikarang – Prof. Paulina Pannen, M.Ls., Expert Staff for Academic, Ministry of Research, Technology, and Higher Education (KEMENRISTEKDIKTI), Republic of Indonesia visited President University (PresUniv) on Friday (17/11). Prof. Pannen is an expert in higher education, e-Learning, distance education, educational technology and curriculum development. She led a discussion forum about Online Learning in Higher Education in PresUniv. The discussion was attended by Dwi Larso, Ph.D., Vice Rector for Academics, Dr. Chairy, Vice Rector for Administration, Resources, and Finance, Head of Study Programmes, and lecturers.

Online learning, Prof. Pannen said, is a disruptive transformation of learning experience that makes learning more interactive and personal. It also allows the students to maximized their learning potential.

“The integration of technology in education gives room to learning flexibility, personalization, collaborative learning, and wider learning access,” said Prof. Pannen.

Furthermore she explained that in Indonesia, online learning is also defined as distance education (Pendidikan Jarak Jauh/PJJ) and has regulated by the government. According to the regulation of Minister of Education and Culture (Permendikbud) No. 109/2013, distance education is individualized teaching with limited teacher-student interaction; the student is separated from the teacher in time and space and therefore learns autonomously.

Prof. Pannen also added that according to Law No. 20/2003 about National Education System, PJJ is one of the education forms in Indonesia. It can be done in various forms: correspondent, multimedia, information technology and communication (TIK) based, or daring (online) learning. Therefore, it is also important for the students to be taught to learn autonomously.

“We (PresUniv) are going to that direction (online learning). We will send our proposal for PJJ for sure. In the meantime, we are also going to prepare for the learning management system as well to make sure that students are able to learn autonomously,” said Dwi Larso. (AA)


Pendidikan Jarak Jauh (Online Learning): President University Menuju Ke Sana

President University, Cikarang – Prof. Paulina Pannen, M.Ls., Staf Ahli Bidang Akademik, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (KEMENRISTEKDIKTI), Republik Indonesia mengunjungi President University (PresUniv) pada Jumat (17/11). Prof. Pannen merupakan seorang ahli di bidang pendidikan tinggi, e-Learning, pendidikan jarak jauh, teknologi pendidikan, dan pengembangan kurikulum. Ia memimpin sebuah forum diskusi mengenai Online Learning dalam Pendidikan Tinggi di PresUniv. Diskusi ini dihadiri oleh Dwi Larso, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr. Chairy, Wakil Rektor Bidang Administrasi, Sumber Daya, dan Finance, Kepala Program Studi, dan dosen.

Menurut Prof. Pannen, online learning merupakan sebuah transformasi serta perubahan pengalaman pembelajaran yang membuat proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan pribadi serta memungkinkan mahasiswa untuk memaksimalkan potensi pembelajaran mereka.

“Integrasi teknologi dalam pendidikan memberikan ruang untuk fleksibilitas pembelajaran, personalisasi, pembelajaran yang kolaboratif, dan membuka akses pembelajaran yang lebih luas,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa di Indonesia, online learning juga didefinisikan sebagai Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dan telah diatur oleh pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya (Permendikbud) No. 109/2013, PJJ merupakan pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi informasi dan komunikasi, dan media lain.

Prof. Pannen menambahkan bahwa menurut UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PJJ merupakan salah satu bentuk pendidikan di Indonesia. PJJ dapat diselenggarakan dalam beragam bentuk: kosresponden, multimedia, berbasis Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK), atau pembelajaran daring (online learning). Maka dari itu, sangat penting bagi para siswa untuk diajarkan cara belajar secara autonomous (mandiri).

“Kami (PresUniv) mengarah ke sana (online learning). Kami akan mengirimkan proposal kami untuk PJJ. Sementara itu, kami juga akan mempersiapkan sistem manajemen pembelajaran untuk memastikan agar mahasiswa kami dapat belajar secara mandiri,” kata Dwi Larso